“Hargai usaha keras tenaga medis yang keselamatannya selalu terancam karena penanganan virus corona. Marilah kita saling menghargai dan mendukung demi terciptanya Kuningan yang kondusif dan sehat,” pintanya.
Sementara itu, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi, memberikan tanggapan melalui sambungan telepon seluler kepada sejumlah awak media. Menurutnya, acara yang diadakan di Pendopo Pemkab Kuningan sifatnya spontanitas saja.
“Agenda itu spontan, awalnya hanya untuk lingkup setda saja. Hanya buat pejabat tertentu saja, Pak Wabup, Pak Sekda, Asisten 3 orang, Staf Ahli dan para Kabag saja,” jelas Wahyu.
Dia menegaskan, dalam kegiatan itu tidak ada acara perayaan sebagaimana yang disudutkan. Bahkan dalam peringatan ultah ke-61 Bupati Acep itu, tidak ada agenda bersalam-salaman.
“Saat ini kan masa pandemi, disampaikan juga tidak ada ucapan selamat satu per satu, jadi singkat saja. Langsung doa dan kita juga perhatikan protokol Covid-19, pakai masker, ada sekat di tempat duduknya,” jelasnya lagi.
Bahkan dirinya menyebut, sempat jadi pembawa acara dalam kegiatan tersebut. Karena itu acara diatur agar agenda tidak berlangsung lama, sebab bupati akan bertolak ke Solo hari itu juga.
“Pak Bupati juga tidak berbicara lama, hanya kurang dari 5 menit. Kemudian dalam doa pun disisipkan agar kita segera bisa melewati masa pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Terkait aturan PSBB yang diperpanjang, Ia menjelaskan, saat ini masih berlaku. “Saat ini aturannya masih PSBB, dan lagi mengarah ke Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB),” imbuhnya.
Ikut menambahkan, juru bicara Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kuningan Agus Mauludin SE. Sama seperti yang disampaikan Wahyu, Agus pun menjelaskan acara tersebut bersifat spontan dan khusus, serta dadakan alias tanpa direncanakan.
“Kegiatan ultah Pak Bupati tidak diselenggarakan secara khusus, itu sifatnya spontan/dadakan yang kebetulan hadir tadi pagi. Hanya doa dan ucapan selamat, yang hadir juga jaga jarak dan pakai masker, jumlahnya tidak banyak. Saya juga hadir di sana setelah doa, selesai makan pun nasi pincuk/bungkus yang dibawa masing-masing. Acara tidak sampai setengah jam. Setelah itu bubar, karena Pak Bupati pun langsung berangkat, ada acara di luar kota,” terang Agus.