INDRAMAYU-Sebanyak 8 jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) atau setingkat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini kosong atau hanya dijabat oleh pelaksana tugas.
Kekosongan terjadi sebagian besar karena pensiun. Selain itu, ada juga yang mengundurkan diri karena ingin menjadi dosen, meninggal dunia, dan terkait kasus hukum.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Indramayu, Drs H Wahidin MM menjelaskan, delapan jabatan yang dilelang adalah Kepala Badan Keuangan Daerah, karena pejabat yang bersangkutan Drs H Rinto Waluyo MPd telah dilantik menjadi sekretaris daerah (sekda).
Kemudian Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia juga kosong, setelah dr Dedi Rohendi menjabat Direktur Rumah Sakit Mitra Plumbon. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga masih dijabat pelaksana tugas, setelah H Omarsyah tersandung kasus hukum.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga belum terisi pasca H Susanto pensiun. Begitu juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, masih lowong setelah Drs H Munjaki MSi purna tugas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang semula dijabat Drs Edi Kusdiana juga masih belum ada penggantinya sampai saat ini. Kemudian Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakan masih dijabat plt setelah meninggalnya Drs Toto Susmanto MSi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Dr Ali Hasan MSi, juga belum ada penggantinya, setelah ia memilih untuk menjadi dosen.
Guna mengisi kekosongan jabatan tersebut, telah dibentuk Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Indramayu, dengan Ketua Dr Ujang Suratno SH MSi (Rektor Universitas Wiralodra Indramayu).
Ujang menjelaskan, penerimaan berkas pendaftaran dimulai tanggal 3 Juni sampai 18 Juni 2020, sekaligus seleksi administrasi. Kemudian tanggal 19 Juni pengumuman hasil seleksi administrasi. Tahapan selanjutnya adalah seleksi kompetensi manajerial (22-24 Juni 2020), dan tanggal 26 Juni pengumuman hasil kompetensi manajerial. Setelah itu ada seleksi kompetensi bidang (29 Juni) dan wawancara (30 Juni -1 Juli). Panitia juga akan melihat rekam jejak peserta seleksi.
“Tanggal 3 Juli 2020 akan diumumkan hasil tes kompetensi dan rekam jejak. Kemudian tanggal 6-7 Juli dilakukan pemeriksaan kesehatan,” jelasnya.