Geger Vandalisme Tulisan XTC

Geger Vandalisme Tulisan XTC
Salah satu mobil yang menjadi korban vandalisme dengan tulisan XTC.
0 Komentar

Jaka menegaskan pihaknya sudah mengingatkan anggota XTC untuk tidak melakukan aksi vandalisme. “Kami pun sudah menghapus coretan pada tahun 2013 dan 2014. Adapun oknum yang merusak nama baik agar secepatnya ditangkap dan dproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kejadian ini menimbulkan kegaduhan dan mencoreng nama baik organisasi XTC yang sedang terus melakukan kegiatan positif di Kota Cirebon maupun pusat,” pungkasnya.
SEJARAH PANJANG XTC
XTC alias Exalt To Coitus merupakan komunitas otomotif yang berdiri pada 31 Desember 1982 oleh 7 orang pemuda Bandung. Kemudian XTC berganti nama menjadi menjadi Exalt To Creativity dengan simbol kelompok berupa bendera berwarna paling atas putih-biru, muda-biru tua.
Di tengahnya ada simbol lebah yang secara harfiah oleh anggota kelompok XTC dimaknai sebagai solidaritas antaranggota. Bila salah satu di antara mereka ada yang diserang, maka yang lainnya akan membela seperti halnya lebah.
Awalnya XTC yang berarti Exalt To Coitus didirikan pemuda asal Bandung sebagai bentuk identitas kelompok yang menggemari dunia otomotif. Lambat laun organisasi non-formal ini mendapat apresiasi dari kalangan muda, utamanya remaja Sekolah Menengah Pertama dan Atas.
Kelompok XTC dalam persepsi sebagian masyarakat dianggap gangster karena aktivitas jalanan berupa kebut-kebutan, balapan liar, bahkan tindak pidana ringan hingga berat berupa aksi massa yang mengakibatkan perkelahian massal yang bisa memakan korban jiwa.
Menuju usia dekade ke-4, XTC Indonesia akhirnya mengikrarkan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di tempat kelahirannya di Bandung, Minggu 7 Juni 2015. Perubahan tersebut menjadi yang kali kedua setelah pada 23 April 2013 eks geng bermotor terbesar di Bandung ini bertransformasi menjadi organisasi kepemudaan (OKP).
Dari catatan terakhir, hingga kini, anggota XTC Indonesia mencapai 200.000 di 25 provinsi di Indonesia. Jumlah terbanyak berada di Bandung, yakni sebanyak 15.000 orang.
Sampai akhirnya XTC bertransformasi menjadi OKP dan menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Berbagai cara telah ditempuh XTC untuk mengubah stigma negatif. XTC memperketat tata tertib keanggotaan dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi, seperti polisi, TNI, termasuk pemerintah.
Beragam aksi sosial juga dilaksanakan XTC untuk meredam imej negatif kepada mereka. XTC Ciko juga mengadakan acara rutin salawatan bulanan dengan tempat yang berbeda. Acara salawatan ini XTC mengundang tokoh dan pejabat untuk memberikan masukan kepada anggota XTC.

0 Komentar