Adanya pembatalan jamaah haji Indonesia tahun ini, kata Neneng, alasannya sangat kompleks, salah satunya waktu yang mepet. Akomodasi dan transportasi dalam negeri sampai di Tanah Suci memerlukan waktu yang sangat panjang. Seperti dari mulai harus booking ratusan pesawat, harus mempersiapkan puluhan embarkasi untuk memberangkatkan haji yang belum dilakukan, kemudian harus booking pemondokan di Makkah dan Madinah untuk sekitar 200 ribuan calhaj .
“Belum lagi harus menyediakan bus untuk mengangkut para jamaah haji sekitar dua ribu harus di-booking di Tanah Suci. Belum lagi catering, belum lagi kesehatan dan lain-lain, belum lagi akomodasi yang harus dilaksanakan harus dipenuhi dalam negeri. Jadi, waktu yang sangat mepet itulah maka pemerintah pusat mengambil kebijakan pembatalan jamaah haji untuk tahun ini. Dan yang dibatalkan tahun ini insyaa Allah bisa berangkat di tahun 2021 yang namanya berarti daftar haji yang tertunda. Ini tidak dicoret, langsung kita berangkat tahun 2021. Mudah-mudahan tidak ada kendala apapun. Semua masyarakat, semua calon jemaah haji Indonesia bisa berangkat ke Tanah Suci dengan selamat, termasuk dari Kuningan,” harapnya.
Untuk Kabupaten Kuningan sendiri, lanjut Neneng, sudah ada rapat koordinasi pihak-pihak terkait. Seperti dengan KBIH, Bagian Kesra Setda, serta stakeholder terkait lainnya. Pembahasan seputar instruksi dari pusat tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji Indonesia. Termasuk jamaah haji dari Kuningan yang tidak bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini sejumlah 996 orang.
“Ada 996 orang calon jamaah haji dari Kuningan yang juga batal berangkat tahun ini. Yang sudah melunasi ada 584 orang, berarti yang belum ada 12 orang dengan kisaran di angka Rp35 juta 600 ribuan untuk pelunasan haji. Mereka itu tidak bisa berangkat. Kami mohon kepada seluruh calon jamaah yang tadinya mau berangkat tahun sekarang agar lebih bersabar diri, lebih bertawakal, kita ambil hikmahnya saja karena kalau haji itu kan panggilan dari Allah. Mungkin panggilan kita nanti adanya di tahun depan, tahun 2021,” ajak Neneng.
Ia kembali mengajak para calon jamaah haji untuk bisa mengambil hikmah dari pembatalan keberangkatan tahun ini. Semua agar dapat mengambil hal positifnya saja. Karena menurutnya, yang dicari itu adalah gelar haji maqbul dan mabrur. Dan untuk menuju ke sana itu dimulai dari diri sendiri.