Redam Gejolak di Pasar Sumber

pasar-sumber-ditutup
Pasar Sumber Kabupaten Cirebon ditutup. Tidak terlihat aktivitas masyarakat ataupun pedagang di area pasar ataupun sekitarnya. FOTO: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

Dalam kesempatan itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengambil keputusan atas tuntuntan pedagang. Sebab, pertemuan sebatas audiensi. Bukan mengambil kebijakan. “Jadi belum ada keputusan Pasar Sumber kembali dibuka. Meski demikian, kami tetap akan melaporkan hasil audiensi ini kepada Bupati Cirebon,” tuturnya.
Terkait penjemputan pedagang positif corona yang dinilai tak sesuai protap, Nanang menegaskan penjemputan itu terpaksa dilakukan mengingat kondisi di wilayah tersebut tak kondusif. Pihaknya ingin meredam gejolak yang timbul setelah dua pedagang positif corona sesuai hasil swab test.
Semula, gugus tugas mengarahkan kepada pedagang yang positif corona itu untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. “Tadinya dia (pedagang positif corona, red) mau isolasi mandiri, tetapi masyarakat tidak terima. Akhirnya kita jemput. Kami meminta masyarakat tidak usah membuat stigma. Karena semua dalam kondisi seperti ini bisa terserang covid. Dan kita harus bantu pasien positif, baik secara psikologis maupun materi,” tandas Nanang.
Ya, sebelumnya pedagang Pasar Sumber memprotes lamanya penutupan pasar dan cara penjemputan pedagang yang dinyatakan positif corona. Penutupan pasar misalnya, dinilai terlalu lama. Yakni selama 14 hari. Itu tidak seperti tiga pasar di Kecamatan Pabuaran yang waktu penutupannya hanya tiga hari.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sumber (P3SR) H Syafii mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak seregam itu. “Kenapa ada perbedaan penutupan antara Pasar Sumber dengan pasar-pasar yang di Kecamatan Pabuaran. Di Pasar Sumber 14 hari, di sana hanya 3 hari. Para pedagang merasa ada diskriminasi,” kata Syafi’i kepada Radar, Rabu (3/6).
Pihaknya juga meminta agar pemerintah daerah dapat mengembalikan citra masyarakat dan pedagang Pasar Sumber. Sebab, pasca kasus pedagang yang positif corona, image di masyarakat menjadi jelek. Bahkan, tidak sedikit masyarakat setempat yang ingin berjualan di pasar lain diusir.
“Kami juga sangat menyayangkan Tim Gugus Tugas Covid-19 saat  penjemputan pedagang Pasar Sumber yang positif Covid-19. Harusnya dilakukan malam hari. Bukan siang hari. Biar tidak membuat cemas masyarakat dan pedagang sekitar,” terangnya.

0 Komentar