CIREBON – Para pedagang di Pasar Ciledug dilanda ketakutan ketika tahu ada swab test masal, Sabtu (6/6). Mereka mendadak memilih menutup warung. Pasalnya tersiar kabar hoax jika pedagang harus membayar swab test tersebut.
Kepala Pasar Ciledug, Agustinus yang dikonfirmasi Radar Cirebon membenarkan akan rencana swab test masal bagi para pedagang dan pembeli di Pasar Ciledug pada Sabtu (6/6). “Kita mendapat kuota 100 swab test,” terangnya.
Namun Agustinus mengungkapkan kuota swab test yang didapatkan untuk pedagang Pasar Ciledug hanya 80 orang. “Pedagangnya cuma 80 orang. Sisanya 20 orang dari luar. Padahal pedagang Ciledug ada 480 orang. Memang kuotanya 100, tetapi harusnya 100 kuota itu untuk pedagang semua. Tetapi pedagangnya pada nggak ada,” ungkapnya.
Menurut Agus para pedagang lebih memilih menutup warung dan toko mereka ketimbang harus mengikuti swab test. Terbukti ketika pelaksanaan swab test hampir seluruh toko dan warung di Pasar Ciledug tutup.
“Karena awalnya ada isu yang tidak benar. Isunya itu menyebutkan pedagang harus membayar kalau ikuti swab test. Jadi pedagang memilih menutup warung dan tokonya,” tuturnya.
Agus mengungkapkan padahal pihaknya sudah memberikan penjelaskan terkait swab test. “Jadi bukan karena pedagang takut jadi positif corona, tetapi karena ada isu yang tidak benar itu. Padahal kami pengelola pasar sudah memberikan penjelaskan dan menekankan jika swab test masal ini gratis,” tandasnya. (den)