Hingga kemarin dua prajurit dikabarkan masih menjalani perawatan di ruang ICU RS Dr Kariadi Semarang. “Ada 2 orang masih dirawat di ruang ICU RS Kariadi, dua lainnya perawatan di RST Semarang,” jelas Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayjen Teguh Pudjo Rumekso usai memimpin upacara pemakaman Lettu Wisnu Tia Aruni di TPU Kembangarum Semarang, Minggu (7/6).
Menurut dia, heli MI-17 yang jatuh tersebut layak terbang. Heli tersebut digunakan latihan bukan oleh calon penerbang. “Heli ini digunakan untuk pendidikan penerbang 1, persiapan untuk menjadi kapten pilot,” terangnya.
Terpisah, Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga korban jatuhnya helicopter itu. “Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran atas kepergian para prajurit kebanggaan keluarga dan Indonesia,” terangnya.
Begitu pula dengan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan yang menyampaikan penghormatan kepada prajurit yang meninggal dunia. Yaitu Kapte Cpn I Kadek Udi Suardiasa, Kapten Cpn Fredi Vebriarto Nugroho, Kapten Cpn Yulius Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu Tia Aruni. Selain itu kepada lima korban lainnya yang mengalami luka-luka.
Ia pun mendukung langkah TNI AD melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya helikopter tersebut. “Hasil investigasi dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan pembelajaran agar tidak kembali terjadi hal yang serupa,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrat itu menilai para prajurit yang menjadi korban merupakan pahlawan-pahlawan bangsa karena mereka menjadi korban saat menjalani pendidikan untuk memperkuat pertahanan negara. Dia menilai pahlawan itu tidak selalu meninggal saat berperang, tetapi pahlawan selalu meninggal saat dalam keadaan mencintai Indonesia. (cep/fin)