Terkait langkah KPAI dalam mengawal atau medampingi para korban, dia mengatakan biasanya dimulai dengan mendatangi rumah korban dan mendampingi korban atau orang tua dalam melakukan pelaporan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Cirebon. Dalam penyelidikan polisi, biasanya ada visum, pemeriksaan terhadap korban, dan sampai pada persidangan.
Nah, di situ KPAI mendampingi korban dalam segala proses tersebut. “Selain pendampingan itu, KPAI juga melakukan terapi atau trauma healing agar korban tak mengalami trauma yang berkepanjangan. Biasanya kita lakukan terapi minimal 12 kali. Kalau parah ya sampai sembuh. Ada juga Rumah Aman. Jadi kalau memang keluarga tidak bisa karena pelaku dekat dengan korban rumahnya, maka kita ambil dan ditempatkan di Rumah Aman,” bebernya.
Menurutnya, langkah trauma healing bertujuan agar anak tak mengalami trauma berkepanjangan. Dan jika yang menjadi korbannya laki-laki, sebisa mungkin dilakukan agar anak berprinsip dan tidak menjadi pelaku berikutnya. Yani mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke desa maupun ke setiap sekolah terkait permasalahan ini.
Dalam sosialisasi itu, mereka menjelaskan ciri-ciri anak yang terkena pelecehan seksual, bagaimana cara mengatasi traumanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Dia juga memperingatkan setiap orang tua atau lingkungan bertetangga, bila melihat anak mengalami kekerasan baik itu pencabulan atau pun penganiayaan agar segera melapor. “Jangan sampai sudah lama kejadiannya baru melapor. Kasihan anaknya,” katanya.
Yani pun memberikan beberapa pesan kepada orang tua agar anak tak menjadi korban pencabulan. Salah satunya adalah harus selalu aktif melakukan komunikasi dengan anak. Orang tua juga harus selalu aktif mengecek telepon seluler (ponsel) anaknya. “Pasalnya, pada beberapa kasus ada anak uia SMP yang asyik dengan main handphone, berkenalan dengan orang dan tiba-tiba hilang 2 sampai 3 hari,” tandas Yani.
Dia mengingatkan para orang tua untuk selalu peduli pada perkembangan anak. Jika anak remaja, orang tua harus masuk di dunia remaja. Jika dengan anak PAUD, orang tua juga berperan memberikan edukasi. Misalnya bila bertemu orang lain, jangan sampai si anak disentuh bagian tubuh tertentu.