CIREBON – Suara gemuruh tepuk tangan terdengar jelas, begitu Bupati Cirebon Drs H Imron MAg yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, menggunting Pol PP Line yang sudah terpasang seminggu lebih di Pasar Sumber, Senin (8/5).
Didampingi jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, Imron tanpa ragu memotong Pol PP Line di gerbang pintu masuk Pasar Sumber. Bersama rombongan, pria berkacamata itu, kemudian meninjau langsung kondisi Pasar Sumber sekaligus melihat fasilitas dan sarana penunjang yang mulai hari ini akan kembali dioperasikan.
“Hari ini kita buka, setelah berkomunikasi dengan berbagai pihak. Baik Forkopimda, DPRD, masyarakat dan hasil evaluasi dengan Gugus Tugas. Pasar Sumber nantinya akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” ujar Imron.
Bahkan untuk memastikan protokol kesehatan tersebut berjalan dan dipatuhi oleh semua pihak, akan ada petugas yang melakukan pengawasan dan bertindak tegas jika ada pelanggaran protokol kesehatan di Pasar Sumber.
“Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan perekonomian para pedagang dan masyarakat di sini. Tapi harus tetap diingat, jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan. Tetap dijaga social distancing dan tetap pakai masker,” imbuhnya.
Imron sendiri membantah jika keputusannya tersebut buah tekanan dan desakan, baik anggota DPRD ataupun para pedagang. Keputusan tersebut murni merupakan hasil evaluasi dari Gugus Tugas dan perkembangan peningkatan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan.
“Tidak ada tekanan yang saya terima dalam pengambilan keputusan ini. Sekali lagi, ini hasil evaluasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sumber (P3SR) Sapei Narwan kepada Radar, mengapresiasi keputusan pembukaan operasional Pasar Sumber tersebut. Menurutnya, para pedagang akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan terus melaksanakan protokol kesehatan.
“Alhamudulillah, pemerintah mendengar aspirasi kami. Nantinya setelah dibuka, kita akan berkomitmen untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pengunjung yang berada di dalam pasar juga nanti dibatasi,” bebernya.
Diakui Sapei, kerugian atau potensi pendapatan yang hilang dari tidak beroperasinya pasar selama ini, cukup besar. Bahkan jika ditotal, dari sekitar 600 pedagang dan beberapa toko di sekitar Pasar Sumber, kerugian ditaksir lebih dari Rp500 juta.