Terduga Teroris Cirebon Paling Diburu

Terduga Teroris Cirebon Paling Diburu
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

Untuk terduga teroris AS merupakan pemberi ide dan perancang aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan. Kemudian, terduga teroris TA adalah orang yang memberikan uang Rp500 ribu untuk membuat samurai sebagai modal penyerangan.
“Kelompok ini memang merencanakan penyerangan terhadap kantor polisi dan anggota polisi. Semua data sedang dikumpulkan untuk pendalaman lebih jauh. Sekali lagi kepada masyarakat kami mengimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama kepada orang yang tak dikenal,” pungkas Awi.
Sebelumnya, terduga teroris dari Cirebon, M, disergap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis siang (4/6) sekitar pukul 11.30. “Berdasarkan informasi dari Densus 88, M ini teridentifikasi kelompok jaringan Jamaah Islamiyah. Dia bagian dari aksi teror yang selama ini dilakukan,” kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi, Jumat (5/6).
Setelah penangkapan terhadap M, pengamanan yang dilakukan Polresta Cirebon bergeser ke Kecamatan Sedong. Itu karena tim Densus 88 harus melakukan penggeledahan di rumah rumah orang tua M di Kecamatan Sedong. “Dari penggeledahan di rumah di Kecamatan Sedong, ada beberapa barang bukti yang sudah diamankan. Itu sepenuhnya menjadi ranah Densus 88 untuk mengamankan benda-benda tersebut,” kata kapolresta.
Kuwu (Kepala Desa) Lemahabang, Rini, mengatakan pihaknya sama sekali tidak mengetahui keseharian M. “Selama saya tinggal di Lemahabang dan jadi kuwu sampai sekarang saya tidak tahu sama sekali tentang pelaku yang disergap densus,” ujar Rini kepada Radar, Jumat (5/6).
Dia mengaku hanya mengetahui istri M yang merupakan warga asli Lemahabang. “Kalau dia (M, red) itu orang Putat (Kecamatan Sedong, red). Dia menikah dengan orang Lemahabang dan tinggal di Lemahabang,” terang Rini.
Sementara salah seorang warga Desa Putat, Kecamatan Sedong, membenarkan M merupakan kelahiran Desa Putat. “Memang asli orang sini, tetapi menikah dengan warga Lemahabang lalu dia pindah ke Lemahabang dan sudah tidak di Putat lagi,” tutur warga yang enggan disebutkan namanya itu.
Tapi, lanjutnya, dalam sepekan terakhir M memperbaiki rumah saudaranya di Desa Putat. “Jadi katanya dia mau pindah lagi ke Putat dan menempati rumah saudaranya itu. Sudah satu minggu ini rumah saudaranya itu diperbaiki, eh tahu-tahu sekarang katanya ditangkap,” ujarnya. (fin/ful/cep/den)

0 Komentar