Tidak Ada Mobilisasi Masa Kuwu ke DPRD

Tidak Ada Mobilisasi Masa Kuwu ke DPRD
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi MSi. Foto: Samsul Huda/Radar Cirebon
0 Komentar

Terpisah, Plt Ketua FKKC, Rochmat Hidayat saat dihubungi Radar mengatakan, kedatangan kuwu ke gedung dewan tersebut tanpa mobilisasi dan dikoordinir. Semuanya berangkat berdasarkan spontanitas, begitu mengetahui ada beberapa perwakilan kuwu yang akan melakukan audiensi dan diskusi terkait persoalan tersebut.
“Kemarin tidak ada mobilisasi. Itu spontan karena kuwu punya ikatan emosional yang kuat. Apalagi sentimen yang disentuh atau yang dikomentari itu profesi kuwu. Tidak ada muatan politis apapun, murni spontanitas para kuwu,” ujarnya.
Menurutnya, sangat wajar para kuwu tersinggung dengan sentimen tersebut. Terlebih, di tengah kondisi yang ada saat ini, di mana banyak persoalan muncul terkait bantuan sosial.
“Menurut saya tidak ada kericuhan. Mungkin karena jumlahnya banyak yang datang, sehingga  tensi diskusinya kemudian meninggi. Sekali lagi tidak ada mobilisasi,” imbuhnya.
Terkait konsep undangan halal bihalal yang dibuat ketua DPRD, menurut Rochmat, sebenarnya undangan itu, untuk membuat kondusivitas wilayah. Karena sebelumnya sudah muncul isu unjuk rasa besar.
“Perihal konsep undangan halal bihalal itu awalnya untuk kondusivitas. Dari pada demo, mending diskusi dan halal bihalal saja tentang pembangunan. Walaupun undangan resmi tidak pernah diterima FKKC,” imbuhnya.
Namun demikian, situasi di lapangan tidak semulus rencana. Perwakilan kuwu yang datang jauh lebih banyak di luar perkiraan. Dia menegaskan, aksi di gedung DPRD tersebut murni tanpa ditunggangi motif politik. Kedatangan para kuwu sendiri dari perspektif kuwu, seharusnya semua elemen pemerintahan, termasuk DPRD juga harus menjaga kondusivitas di tengah bahaya pandemic ini. (sam/dri)

0 Komentar