Menurut Nurul, petugas resmi PLN dalam menjalankan tugasnya selalu dilengkapi kartu identitas dan tidak diperkenankan melakukan transaksi alias meminta uang di lokasi pelanggan. Ia pun menjelaskan terkait sebutan lengkap PLN Kuningan yang sebenarnya.
“Akhir-akhir ini beredar surat pemadaman palsu yang mengatasnamakan PLN Kuningan. Perlu disampaikan detail bahwa sebutan lengkap untuk PLN Kuningan adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat ULP Kuningan, bukan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten UPJ Kuningan seperti tertera dalam surat tersebut,” jelasnya.
“Apabila menjumpai oknum yang mencurigakan, masyarakat bisa memastikan dengan menelepon ke Contact Center PLN (0232) 123 atau pun datang langsung ke Kantor PLN Kuningan dan juga Cilimus, karena untuk se-Kabupaten Kuningan dilayani dua unit PLN,” tambah Nurul.
Dengan adanya kejadian surat pemadaman palsu ini, Nurul berharap agar tidak berlarut-larut karena merugikan masyarakat. Dari sisi masyarakat agar lebih berhati-hati dan teliti saat menerima surat pemadaman dan oknum yang mengaku petugas PLN.
“Di sisi PLN, kejadian ini juga menjadi perhatian serius bagi kami untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui media cetak, elektronik maupun media sosial,” tandas Nurul seraya menyampaikan akan membahas secara internal dan dikonsultasikan dengan pihak PLN Cirebon sebagai atasan dari PLN Kuningan, terkait adanya masukan untuk lapor Polisi. (muh)