BANJARAN – Metode belajar online yang dapat memudahkan siswa maupun mahasiswa, masih menemukan kendala. Terutama akses internet, belum menyeluruh dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Majalengka. Sebab, masih ada daerah yang belum tersentuh sinyal atau jaringan internet yang memadai.
Para siswa-siswi yang bersekolah di SDN 2 Sunia, di Blok Taman Baru, Desa Sunia, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, tidak dapat memanfaatkan akses internet untuk belajar dan mencari bahan materi dalam memudahkan mengerjakan tugas maupun soal dari sekolah. SDN 2 Sunia Majalengka memiliki jumlah siswa sebanyak 71 siswa yang terbagi 6 rombongan belajar.
Polsek Talaga, Polres Majalengka, mengajak para siswa tersebut mengerjakan soal ujian sekolah di lokasi yang terdapat jaringan internet.
Kapolsek Talaga, AKP Agus Romy mengungkapkan, informasi itu ditemukan berawal dari anggota Polsek Talaga mengecek ke seluruh daerah wilayah tugasnya di daerah selatan Kecamatan Talaga. Kemudian muncul laporan bahwa di wilayah atas, tepatnya di Desa Sunia, yang berada di kaki Gunung Ciremai, sulit mendapatkan akses jaringan internet.
“Kami berpikir, bagaimana anak-anak di desa tersebut dapat maksimal belajar, khususnya dalam memanfaatkan jaringan internet untuk memudahkan mencari bahan materi pembelajaran,” ungkap Agus, Jumat (12/6).
Pihaknya berinisiatif untuk memboyong para siswa belajar di lokasi yang terdapat sinyal. Hal itu bertujuan agar para siswa-siswi tersebut dapat memanfaatkan jaringan internet untuk memudahkan mengerjakan soal ujian sekolah yang saat ini tengah berlangsung.
Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, mengharuskan siswa-siswi belajar dari rumah. Pihak sekolah juga tidak bisa memberikan materi secara online, melainkan harus secara door to door dalam memberikan soal ujian seperti sekarang ini karena masih ditemukan berbagai kendala.
Jarak desa atau sekolah tersebut ke desa tetangga di bawahnya, yang terdapat sinyal, berjarak sekitar 5 kilometer. Ini sangat ironi ketika zaman modern sudah canggih seperti sekarang ini masih ada masyarakat yang tidak bisa memanfaatkan teknologi berbasis jaringan internet.
“Sebagai bentuk kepedulian kepolisian terhadap dunia pendidikan, kami memfasilitasinya. Karena program kapolri, kapolda, kapolres Majalengka itu adalah program polisi peduli pendidikan,” imbuhnya.