Joko menambahkan, anak angkat Mbah Gambreng bukan hanya Ardi. “Kalau anak angkat Mbah itu banyak, tetapi tidak ada yang tinggal bersama,” tuturnya. Memang selama ini Mbah Gambreng dikenal seebagai pribadi yang menyenangkan. Menurut Joko, dirinya sudah bertanya ke Ardi tentang alasan pemuda desanya itu menikahi Mbah Gambreng. “Mbah itu baik selama ini jadi dia (Ardi, red) ingin merawatnya. Apalagi selama ini hanya tinggal sendiri di rumahnya di dekat makam,” kata Joko.
Ardi menikahi Mbah Gambreng dengan mahar uang Rp100 ribu. Selanjutnya, pernikahan itu dimeriahkan pesta yang dihadiri teman-teman mempelai pada Jumat lalu (5/6). Namun, Kantor Urusan Agama (KUA) Lempuing, OKI, menyebut pernikahan itu tidak dicatatkan ke negara. Artinya, Ardi dan Mbah Gambreng menikah secara siri.
Joko mengatakan, pernikahan itu sebenarnya hal wajar. Walaupun perbedaan usia antara Mbah Gambreng dengan Ardi memang menjadi sorotan. Ia pun hanya berharap Mbah Gambreng bahagia dan langgeng bersama Ardi. “Semoga pernikahan Mbah ini langgeng dan bahagia,” kata Joko. (sumeks/rc)