BUPATI Cirebon Drs H Imron MAg meminta semua pihak ikut serta mendinginkan konflik atau tensi tinggi yang mengakibatkan tawuran antar warga di Kabupaten Cirebon. Hal itu disampaikan Imron menanggapi tawuran antarwarga di wilayah Cirebon utara.
Menurut Imron, pertikaian warga dengan saling serang menggunakan batu, anak panah, merusak rumah, bahkan menjarah isinya, tak boleh terjadi lagi. “Saya minta semua pihak ikut serta meredam ini. Jangan sampai terjadi lagi. Ini memalukan,” ujar Imron kepada Radar, Minggu (14/6).
Menurutnya, berbagai upaya sudah dilakukan. Dari mulai berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat setempat. “Ini kan sudah era modern, sudah maju. Masak masih tawuran aja. Sekali lagi, harus segera diselesaikan. Saya minta jangan sampai main hakim sendiri. Serahkan semuanya pada polisi. Kalau sudah begini kita semua yang rugi,” tandas bupati.
MEDIASI GAGAL TERUS
Terpisah, Kuwu Sirnabaya Muhaimin mengatakan pihaknya sudah melakukan mediasi dengan Desa Purwawinangun. Bahkan sudah dilakukan tiga kali. Masyarakat juga menghendaki untuk membangun pagar permanen agar tidak lagi tawuran. Namun, bentrokan kembali terjadi.
Muhaimin sepakat konflik ini harus diakhiri. “Hasil koordinasi ini, kuwu se Kecamatan Suranenggala dan Gunungjati sepakat mengkondusifkan wilayah yang terjadi tawuran. Solusinya kita silaturahmi keliling menyapa warga dan mengimbau agar menghentikan tawuran,” kata Muhaimin yang ditemui saat menghadiri pertemuan para kuwu se Kecamatan Suranenggala dan Gunungjati di Balai Desa Keraton, Kecamatan Suranenggala, Minggu (14/6).
Disinggung soal pemuda yang menjadi provokator dalam kejadian tersebut, Muhaimin mengaku mendukung langka kepolisian untuk menangkap orang yang dianggap sebagai provokator. “Tapi permasalahannya bisa tidak? Karena kemarin begitu polisi mau nangkap malah ibu-ibu yang maju,” ujarnya.
Sebelumnya, Radar Cirebon juga mewawancarai Kuwu Purwawinangun, Tasumi. Ia mengatakan tawuran itu merupakan kenakalan remaja. Menurutnya, yang membuat tawuran tersebut menjadi lebih ramai dan lebih besar lagi lantaran remaja tersebut membawa kelompok geng motor. “Kalau awal mula tawurannya sulit untuk diceritakan. Kita masih belum jelas. Yang pasti ini awalnya kenakalan remaja, dan salah satu pelaku tawuran bawa geng motor,” katanya.