KUNINGAN – Dinas Sosial (Dinsos) Kuningan, kembali mendistribusikan bansos tahap II bagi warga miskin terdampak kebijakan penanganan Covid-19. Sesuai jumlah tahap I sebanyak 25.000 paket, distribusi dan kualitas tahap ini dijamin dinsos lebih tertib dan berkualitas.
Kepala Dinsos Kuningan Dudy Budiana melalui Sekdis Yosep Yanuar, mengakui alokasi tahap I total mencapai 25.000 paket sembako. Distribusinya oleh dinsos hanya 20.000 paket. Sisanya 2.500 paket oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan 2.500 paket lagi oleh Bagian Ekonomi Setda.
“Sumbernya sama, 25.000 paket tahap I itu dari dinsos,” terang Yosep kepada Radar, Senin (15/6).
Jumlah tahap II juga sama dengan tahap I sebanyak 25.000. Hanya distribusinya murni dilakukan total oleh dinsos. Bansos paket sembako tahap II berisi beras 10 kg, gula pasir 1 kg, terigu 1 kg, minyak goreng 2 liter, 1 makanan kaleng, biskuit 1 bungkus dan 10 bungkus mi instan. Kalau dihargakan Rp200 ribu/paket. Jadi anggarannya sebesar Rp5 miliar.
“Harga itu, termasuk ongkos kemasan, packing dan transportasi distribusi ke tiap desa,” terangnya lagi.
Sasaran penerima, sama dengan sasaran tahap I. Semua data berasal dari pemerintahan desa masing-masing. Sebab desa lebih tahu, mana warga yang laik mendapat bansos, mana yang tidak laik. “Yang jelas, sasarannya warga miskin terdampak Covid-19,” tegas Yosep.
Ia menjamin distribusi tahap II lebih baik dari tahap I. Diakui, ada beberapa hasil evaluasi yang dikawal ketat oleh dinsos pada tahap II ini. Seperti ada permasalahan di beberapa desa terkait kualitas beras. Itu pun hasil penelusuran dinsos ke pengusaha, diakibatkan penyimpanan beras di gudang terlalu lama. Sehingga menjadikan kualitas beras berkurang.
Terkait bansos seharga Rp200 ribu/paket, ditegaskan Yosep, masyarakat harus paham bahwa nilai tersebut merupakan hasil kalkulasi dari harga seluruh jenis bahan pokok, kemasan, packing dan biaya transport.(tat)