Dari testing inilah salah satu upaya untuk mendeteksi dan memetakan penyebaran dan potensi penularan lainya. Dia bahkan mengklaim swab test di Kota Cirebon dengan target populasi sasaran 1,36 persen dari jumlah penduduk ini, cukup merepresentasikan target kuantitas. Sebab target di nasional saja 0,6 persen, bahkan di Malysia dan Singapura hanya 1,2.
Terkait proses swab test masal, pihaknya mendapatkan bagian tugas untuk pengambilan sampel dari sampel sasaran, serta penyediaan alat pengambilan sampel lendirnya. “Nanti VTM-nya dari kita, dikirim ke RS Gunung Jati, untuk cost unit dari RS Gunung jati saya baru dapat informasi alhamdulillah bisa diefisiensi lagi sapai Rp792 ribu,” tuturnya.
Seperti diketahui, swab test masal yang dilakukan oleh Pemkot Cirebon, akan menyasar sampel populasi 4.642 orang. Fasilitasi swab test masal ini, 3.400 diantaranya berasal dari alokasi belanja tidak terduga (BTT) hasil refocusing anggaran tidak terbelanjakannya penataan gedung Pusdiklatpri dan Gedung Negara sebagai tempat isolasi covid-19.
Sedangkan, 1.242 lainnya adalah fasilitasi bantuan dari pemerintah provinsi, yang penggunaanya akan didahulukan, mengingat arahan dari pemprov bahwa fasilitasi bantuan swab tes masal ini harus tuntas dalam 10 hari, dengan sasaran yang telah ditentukan jumlahnya berdasarkan kategori-kategorinya. (azs)