Cirebon Utara Masih Mencekam

tawuran-desa-purwawinangun-sirnabaya
Brimob bersenjata lengkap berjaga di sekitar rumah warga yang menjadi lokasi tawuran. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Dijaga oleh aparat bersenjata lengkap tidak menjadi jaminan aman. Suasana perbatasan antara Blok Larik Desa Sirnabaya dan Blok Pabean Kulon Desa Purwawinangun masih mencekam. Bahkan tawuran antar warga nyaris kembali terulang, Senin dini hari (15/6).
Untungnya, salah satu blok tidak terpancing. Andi, Kadus IV Blok Pabean Kulon, mengakui Senin dini hari (15/6) itu suasana masih mencekam. Ia mengklaim bisa meredam warga sehingga tak terpancing. Ibu-ibu di wilayahnya juga ikut berjaga semalaman. Bahkan membangun dapur umum tengah malam untuk memberikan makan kepada warga dan petugas keamanan.
“Dapur umum semalam usulan masyarakat sendiri. Dananya pun dari swadaya masyarakat. Kasihan soalnya yang begadang kadang lapar tapi tidak ada warung. Apa
yang kami lakukan hanyalah bentuk kewaspadaan. Demi melindungi diri dan keluarga,” katanya kepada Radar, kemarin.
Sebenarnya, kata Andi, pihaknya tidak mau adanya tawuran. Ia mengatakan sudah lelah. Hampir dua bulan ini berjaga setiap malam. “Kami hanya pengen hidup damai, tidak ada keributan. Kasihan para ibu dan anak-anak pada trauma. Kalau ada provokator, kami pengen segera diamankan polisi,” ungkapnya.
Kemarin tersiar kabar ada salah satu warga diamankan polisi karena membawa senpi. Informasi itu dibenarkan Kuwu Sirnabaya, Muhaimin. Ia mengakui ada warga dengan usia 35 tahun diamankan karena diduga membawa senpi.
“Di kami semalam ada penyisiran dan penggeledahan. Satu orang ada yang diamankan karena memiliki senpi. Kalau ada penyisiran, kita pengen setelah tawuran itu terjadi dan  dua-duanya harus disisir biar ada efek jera. Jangan satu saja. Kalau tidak pernah diamankan akan seperti ini terus. Namanya juga pemuda,” ujarnya kepada Radar.
Muhaimin mengaku pihaknya banyak yang sudah menjadi korban. Namun, tidak ada warganya yang melaporkan secara resmi. Kerusakan rumah yang terjadi di Desa Sirnabaya, pihaknya mendata ada sekitar 10 rumah. Tuga rumah di antaranya paling parah.
Bahkan, katanya, ada juga beberapa rumah yang dijarah dalam bentrokan tersebut. “Kalau rumah paling parah ada 3, termasuk yang dijarah. Ada laptop, uang tunai, dan emas. Hilang. Baju pemilik rumah juga sampai diobrak-abrik,” terangnya.

0 Komentar