“Ketika sudah isolasi mandiri, mereka kan bersih. Dan ketika masuk pondok tentunya protokol kesehatan kami terapkan. Santri yang kembali wajib pakai masker dan cek suhu tubuh. Para orang tua santri tidak boleh masuk ke lingkungan pondok. Ketika santri masuk pondok pun langsung disuruh mandi. Baju yang dipakai saat itu direndam. Insya Allah anak-anak santri sehat, karena memiliki antibodi yang kuat,” terang mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon periode 2009-2014 dan 2014- 2019 itu.
Selain itu, sambung Kiai Aidin, santri lama maupun baru saat masuk pondok pesantren harus menyertakan surat keterangan sehat dari rumah sakit. Ketika semuanya terpenuhi, semua telah kembali, maka pondok pesantren di-lock. Dan program-program pondok berjalan sebagaimana mestinya.
“Kalau sekolah umum kan mungkin dikhawatirkan siswa pada keluyuran setelah pulang sekolah. Bisa saja mampir di mal dulu, kemudian pulang ke rumah. Kalau santri kan beda. Mereka kini di pesantren, gak ke mana-mana, jadi aman. Kalau sekarang ada pondok pesantren lain yang belum buka, ya sok-sok bae (ya silakan-silakan saja, red). Kita ya kita. Karena saya punya ijtihad sendiri. Saya yakin para santri Almuqoddas sehat semua,” pungkas Kiai Aidin. (*)