Sementara terkait dengan kurikulum, pihaknya juga akan mempersiapkan setelah proses kenaikan kelas dan PPDB Online sudah diselesaikan. Pembahasan kurikulum terkait dengan tahun ajaran baru juga akan dipersiapkan menjadi dua opsi.
“Kalaupun tahun ajaran baru, kita siap dengan program pengembangan pembelajaran jarak jauh. Ya barangkali pembelajaranya masih daring lagi, guru-guru sudah dibekali dengan keterampilan IHT (In House Training). Tapi kalau pun harus pembelajaran tatap muka, ya kita juga akan siapkan,” katanya.
Sedangkan pengelola SD Peradaban Global Quran Cirebon, M Mabruri Faozi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua opsi yang ditawarkan kepada para orang tua siswa. Yakni pembelajaran tatap muka di kelas atau virtual. Bila pilihannya ada yang tatap muka dan ada yang memilih virtual, maka pihaknya akan melayani kedua-duanya.
Kalau pilihannya tatap muka, masih kata Mabruri, maka pelaksanaannya ada 3 opsi. Yakni siswa yang masuk dibagi dua gelombang pagi dan siang. Atau siswa yang masuk dibagi harinya. Misalkan Senin dan Selasa khusus Kelas I dan II, Rabu-Kamis Kelas III dan IV, Jumat-Sabtu khusus Kelas V dan VI.
“Atau kalau seluruh siswa belajar di sekolah tanpa ada pembagian hari, maka dilakukan dengan protokol Covid-19 secara ketat. Ada pengecekan suhu badan. Bagi yang tidak lolos tes suhu maka tidak diperbolehkan masuk ke kelas dan harus segera mendapatkan pelayanan medis. Kemudian penggunaan masker dan cuci tangan sesering mungkin, pengawasan ketat, serta KBM sampai pukul 11.30 WIB,” ucapnya.
Masih terkait KBM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Drs Asdullah Anwar MM mengatakan belum dipastikan siswa bisa masuk di kelas pada bulan Juli. “Proses belajar mengajar di sekolah belum ditentukan. Karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI itu khusus untuk zona hijau. Nah kita kan masih zona biru. Sebab masih ada kecamatan yang zona merah,” ujar Asdullah, kemarin.
Ia menjelaskan, proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini akan dibahas selanjutnya oleh tim. Sebab, lanjutnya, harus menggunakan protokol kesehatan demi mencegah virus corona. “Kita akan siapkan formulasinya. Sistem pembelajarannya seperti apa, harus dikaji dulu,” imbuhnya.