“Kami membaginya menjadi lima tim sesuai dengan jumlah eks kawedanan. Target kami adalah memperbaiki jalan-jalan kabupaten yang rusak, terutama jalur-jalur ekonomi dan wisata menjelang Hari Raya Idul Adha dan antisipasi mudik pengganti Idul Fitri,” ujarnya.
Budi melanjutkan, meskipun ada pemangkasan anggaran akibat Covid-19 sampai 35 persen, Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan berusaha semaksimal mungkin memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan. Dana pemeliharaan dari awal Rp7,25 miliar, begitu ada wabah Covid-19, dipangkas menjadi Rp4,3 miliar. Angka anggaran pasca pemangkasan ini tidak ideal karena berpengaruh terhadap kuantitas perbaikan ruas jalan.
“Dari rencana 53 titik ruas jalan yang akan ditangani dari kegiatan rutin, paling bisa hanya 30 titik saja yang bisa diperbaiki, Kalau boleh usul, harusnya dengan DAK dan Banprov dipangkas hingga nol persen, dana rutin jangan dipangkas tapi ditambah, Ini untuk memperbaiki ruas jalan yang sebelumnya dialokasikan dari DAK dam Banprov, bisa dikerjakan dari anggaran rutin,” ungkapnya. (ags)