KUNINGAN – Penataan drainase di kawasan rawan banjir Desa Luragungtonggoh, Kecamatan Luragung, akhirnya dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Pembangunan drainase ini hasil kerja sama pihak Pemdes Luragungtonggoh dengan Dinas PUTR. Hasilnya, sepanjang 30 meter berhasil dibuat di titik rawan genangan air menuju jalan raya, ditambah pembuatan saluran air melintasi jalan sepanjang 10 meter menggunakan gorong-gorong.
Pihak desa menganggarkan sejumlah material untuk pembuatan selokan dengan lebar lebih dari 1 meter, hingga tepi jalan raya. Kemudian Pihak PUTR membuat saluran air melintas jalan dengan menggunakan gorong-gorong persegi sepanjang 10 meter mengarah ke saluran air yang telah ada di seberang jalan.
Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUTR Kuningan Budi Heryadi ST MSi mengatakan, pihaknya membuat saluran gorong-gorong di bawah jalan raya hanya dalam waktu 3 hari.
“Insyaa Allah, di sini tidak terjadi banjir lagi jika hujan deras. Karena sebelumnya tak ada pembuangan, sehingga air menggenang sekitar sini. Kami memberikan solusi membuka jalan air dengan memasang gorong-gorong jenis Box Culvert,” papar Budi seraya menunjukkan drainase yang baru selesai.
Pemasangan Box Culvert dilakukan dengan cepat hanya dalam waktu 3 hari. Tujuannya supaya jalan raya bisa dilalui kendaraan. Apalagi ruas jalan ini menghubungkan Kecamatan Luragung dan Ciwaru.
“Penyebab utama banjir adalah kepungan air dari bagian atas Blok Situ Saeur yang berupa cekungan. Dari atas sana aliran air Luragunglandeuh. Kemudian di sisi lainya air datang dari Luragungtonggoh. Nah, di sini tidak ada jalan keluar air maka terjadi banjir langganan,” jelas Budi diamini Kepala UPTD Benglat Nana Herliana MSi.
Sementara itu, Kepala Desa Luragungtonggoh Emnar Maheso Jenar menuturkan, dengan adanya sinergitas pemdes dan pemkab melalui DPUTR, saluran air ini bisa dibiayai bersama.
“Kami bersinergi dengan DPUTR, dari titik situ (kolam) sampai sini kami biayai. Dari arah jalan raya ke seberang itu oleh PUTR. Alhamdulillah mudah-mudahan banjir yang kerap terjadi 4 tahun belakangan ini bisa diatasi,” ujarnya.
Pihak pemdes berharap saluran ini dilanjutkan ke arah hilir sepanjang 100 meter yang diperlebar membentuk irigasi hingga mencapai sungai Ciledug. Dari kedua sisi gorong-gorong jalan raya ini terdapat bak kontrol untuk mencegah terjadinya penyumbatan.