“Para pengunjung hanya dibebankan biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk setiap kendaraan. Oleh karena itu, fasilitas yang ada pun hanya seadanya saja,” ujar Caswadi didampingi Kasi Kesra Nanang Maulana.
Caswadi mengatakan, curug Cikabuyutan biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada Sabtu-Minggu dan libur nasional. Yang datang tidak hanya wisatawan lokal Kuningan, namun juga kabupaten tetangga seperti Brebes, Cirebon bahkan Indramayu.
“Kadang ada rombongan komunitas motor dari luar Kuningan yang sengaja mengadakan acara kopdar di sini sehingga sangat ramai. Kalau hari biasa pengunjung bisa mencapai ratusan, tapi kalau saat libur tanggal merah bisa mencapai ribuan dari pagi hingga sore,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, masih banyak potensi wisata yang bisa digali di lokasi sekitar curug tersebut di antaranya bumi perkemahan, panjat tebing, sarana outbond dan lainnya. Dia menyatakan siap untuk membantu pembebasan tanah masyarakat yang dibutuhkan untuk pengembangan objek wisata Cikabuyutan apabila ada investor yang tertarik menanamkan modalnya.
“Kendalanya air terjun ini hanya mengalirkan air saat musim hujan saja, sedangkan saat kemarau menjadi kering. Namun dengan memanfaatkan teknologi, sangat memungkinkan menarik air menggunakan mesin pompa agar air tetap sepanjang tahun. Kalau ada investor yang tertarik, kami siap membantu pembebasan lahan untuk pengembangan wisata nanti. Insyaa Allah kami seluruh warga Cikahuripan akan mendukung Curug Cikabuyutan disulap menjadi objek wisata yang bagus dan menarik banyak wisatawan,” harapnya. (*)