Erick menegaskan, dengan susunan direksi yang baru, maka tantangan bisnis ke depan juga akan semakin besar. Dia juga tidak segan-segan akan mencopot direksi jika tidak memenuhi target. “Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya,” katanya.
Usia Muhammad Fajrin Rasyid sendiri, tergolong muda yakni 33 tahun. Fajrin lahir di Jakarta pada 11 September 1986. Dengan begitu, Fajrin merupakan milenial pertama yang menduduki direksi Telkom. Ia menempuh studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 hingga 2008. Lalu Daejeon University, Korea Selatan pada 2008 hingga 2009. Kemudian Harvard Business School pada 2018 dan Stanford University Graduate School of Business pada 2019 di Amerika Serikat.
Fajrin sempat bekerja sebagai Web Developer di perusahaan telekomunikasi, Indosat, pada tahun 2007. Kemudian menjadi Web Developer pada The United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT) pada 2008.
Kemudian pada tahun 2011, Fajrin merintis startup Bukalapak bersama dua temannya, Ahmad Zaky dan Nugroho Herucahyono. Tiga sekawan ini kemudian berhasil membesarkan Bukalapak dan menarik investor global dan lokal untuk menyuntikkan dana hingga menjadi salah satu unicorn Indonesia. CBInsights menghitung saat ini valuasi Bukalapak sudah tembus US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun (asumsi Rp 14.000/US$). (dal/fin)