CIREBON – Geger tabungan siswa SDN 1 Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, ditilep guru terus berkepanjangan. Total tabungan sekitar Rp1,1 miliar. Menjelang lebaran lalu sudah dikembalikan sekitar Rp300 juta. Kemarin (19/6), dikembalikan lagi Rp200 juta. Sisa yang masih ditagih para orang tua siswa adalah Rp600 juta.
Ya, Jumat pagi (19/6) suasana SDN 1 Jatiseeng kembali ramai oleh orang tua siswa. Mereka memang dijanjikan akan ada pengembalian uang tabungan. Tapi, keinginan orang tua untuk bisa menerima uang tabungan anak itu kembali pupus.
Pasalnya pemegang tabungan berinisial WN hanya sanggup mengembalikan Rp200 juta. WN yang dulu guru di sekolah itu (belum lama ini mutasi ke Disdik, red) dikabarkan tengah berada di Malang, Jawa Timur, untuk mengusahakan uang agar bisa mengembalian sisa Rp600 juta.
Ketua Komite SDN 1 Jatiseeng, H Tarjono, mengakui guru pemegang tabungan siswa hanya mengembalikan uang tabungan Rp200 juta. “Jadi sudah ada 6 kelas yang sudah dikembalikan. Yakni kelas 1, 2, 3 A dan B total enam kelas sudah dikembalikan. Sedangkan kelas 4, 5, 6 A dan B total enam kelas belum dikembalikan,” tuturnya kepada Radar Cirebon.
Tarjono menjelaskan, guru pemegang tabungan siswa itu berjanji dan telah membuat surat pernyataan bermaterai akan mengembalikan sisa tabungan sebesar Rp600 juta pada 27 Juni mendatang.
“Dia sudah memberikan surat penyataan di atas materai. Dia menyatakan pembayaran sisa tabungan Rp600 juta akan dilakukan pada 27 Juni mendatang. Tadi orangnya nggak ada. Katanya lagi ke Malang untuk mengusahakan pengembalian uang tabungan siswa,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (15/6) puluhan orang tua siswa juga menggerudug SDN 1 Jatiseeng, menuntut kejelasan pencairan uang tabungan tersebut. Saat itu, salah satu orang tua siswa, Tati, mengaku pihaknya kecewa karena sekolah selalu mengulur waktu pembagian tabungan siswa dari waktu yang telah dijanjikan.
“Tadinya kita minta pencairan sebelum lebaran, karena kita butuh. Tapi katanya nggak bisa karena didepositoin. Terus kita nunggu, katanya pencairan tanggal 11 Juni. Tapi tanggal 11 Juni nggak bisa dicairkan lagi. Katanya tanggal 13 Juni, meleset. Lalu Senin (15/6), tetapi nggak cair lagi. Terakhir janjinya hari Jumat depan (kemarin, red),” ungkap Tati.
Geger Tabungan Siswa Rp1,1 Miliar Dimakan Guru
