Geger Tabungan Siswa Rp1,1 Miliar Dimakan Guru

Geger Tabungan Siswa Rp1,1 Miliar Dimakan Guru
Jubir Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB
0 Komentar

Tati mengakui bersama puluhan orang tua lainnya terpaksa mendatangi sekolah karena tak ada kepastian. “Kita ingin kejelasan. Sebenarnya uangnya itu ada atau sudah tidak ada? Ngendapnya di mana? Harusnya sekolah tahu simpan di bank mana? Ini justru pihak sekolah tidak tahu. Dan harusnya itu rekening dipegang dua orang. Kalau yang satunya nggak bisa, kan ada satu orang lagi,” sesalnya.
Ketika para orang tua menggerudug sekolah, Radar Cirebon juga mewawancarai Kepala SDN 1 Jatiseeng, Duana. Ketika itu ia mengatakan keterlambatan pencairan tabungan siswa karena guru pemegang tabungan siswa tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon. “Tanggal 11 (11 Juni, red) memang dibagikan, tetapi berhubungan pak guru pemegang tabungan sakit, jadi otomatis tertunda. Kalau pak guru nggak sakit, ya pasti dibagikan dan lancar,” tuturnya.
Duana memastikan uang tabungan siswa dalam kondisi aman. “Lancar. Cuma yang megang tabungan ngedrop, sakit. Mau ambil uang hari Jumat, karena Sabtu mau dibagikan. Lalu ngedrop, oleh istrinya dibawa ke rumah sakit di Kota Cirebon,” ungkapnya.
Ia mengatakan akan mengusahakan dalam waktu tidak lama lagi semua tabungan siswa akan dikembalikan. “Mudah-mudahan tidak ada halangan lagi. Saya dari pihak sekolah akan berusaha mewujudkan apa yang sudah ditunggu-tunggu orang tua siswa untuk membagikan tabungan,” jelasnya.
Duana mengungkapkan, uang tabungan itu merupakan tabungan siswa dari awal pertengahan Juli 2019 sampai Februari 2020. Semuanya ada 12 kelas. “Tapi mau ambil uang (guru pemegang tabungan, red) tiba-tiba ngedrop, lalu masuk rumah sakit. Untuk tahun depan sepakat tidak ada lagi tabungan di sekolah,” tukasnya.
DISDIK LACAK ASET, ORTU LAPOR POLISI
Wn menghilang. Ia tak hadir saat pengembalian uang Rp200 juta. Masih ada Rp600 juta yang harus dikembalikan pria yang belum lama ini dimutasi ke Disdik Kabupaten Cirebon itu. WN sendiri akhirnya dilaporkan ke polisi oleh para orang tua siswa dan pihak sekolah.
“Tadi awalnya orang tua siswa menerima tanggal 27 Juli dikembalikan, namun perwakilan dari Polres yang hadir meminta untuk bisa membuat laporan kepolisian dahulu,”ujarnya.

0 Komentar