CIREBON – Pelanggan air bersih perlu siap-siap menampung air. Perumda Air Minum Tirta Giri Nata berencana melakukan interkoneksi JDU, Selasa (23/6) atau Rabu (24/6).
Interkoneksi JDU ini akan menyebabkan gangguan distribusi air bersih kepada pelanggan. Sebab, debit air akan turun drastic dari 900 liter per detik menjadi 150 liter per detik. Bias dipastikan wilayah pesisir seperti Samadikun hingga Kesunean akan tersendat.
Sementara proses normalisasi akan berlangsung sekitar satu pekan. Direktur Utama Perumda Air Minum, Sofyan Satari SE MM mengatakan, gangguan pelayanan air berusaha untuk diminimalisasi.
Namun untuk sosialisasi kepada pelanggan akan dilakukan, sehubungan dengan kepastian pelaksanaan interkoneksi JDU. Pihaknya masih ada yang harus dibicarakan dengan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa Barat.
“Untuk mengurangi dampak negatifnya, kami akan persiapkan segala sesuatunya dengan matang agar tidak banyak mengganggu masyarakat,” ujar Sofyan, kepada Radar Cirebon, Minggu (21/6).
Selain kesiapan teknis, Perumda Air Minum menurut Sofyan, masih mempersiapkan langkah-langkah meminimalisasi gangguan kepada pelanggan. Diharapkan, interkoneksi JDU sudah selesai setidaknya akhir bulan ini.
Direktur Teknik Perumda Air Minum, Suyanto menjelaskan, penyambungan pipa interkoneksi JDU di Plangon ini memang akan berdampak terganggunya distribusi air minum ke pelanggan. Gangguan diperkirakan antara 8-10 jam. Kemudian normalisasi sekitar 1-2 pekan. “Persiapan kita harus 100 persen, kalau ada titik pelanggan kekurangan air maka akan kita siapkan tangki air,” tukasnya.
Diharapkan, setelah JDU ini terhubung, pelayanan air bisa 24 jam. Dengan catatan revitalisasi dan dibenahi sistem jaringannya. (abd)