Ngaku Tidak Kabur, Sisa Uang Pasti Dikembalikan

Ngaku Tidak Kabur, Sisa Uang Pasti Dikembalikan
Para orang tua siswa mendatangi pihak sekolah. --FOTO: DENI HAMDANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

Hari itu, Ketua Komite SDN 1 Jatiseeng, H Tarjono, mengakui WN hanya mengembalikan uang tabungan Rp200 juta. “Sudah ada 6 kelas yang sudah dikembalikan. Yakni kelas 1, 2, 3 A dan B sudah dikembalikan. Kelas 4, 5, 6 A dan B belum dikembalikan,” tuturnya kepada Radar Cirebon.
Tarjono menjelaskan, guru pemegang tabungan siswa itu berjanji dan telah membuat surat pernyataan bermaterai akan mengembalikan sisa tabungan sebesar Rp600 juta pada 27 Juni mendatang. “Dia sudah memberikan surat penyataan di atas materai. Dia menyatakan pembayaran sisa tabungan Rp600 juta akan dilakukan pada 27 Juni. Tadi orangnya nggak ada. Katanya lagi ke Malang untuk mengusahakan pengembalian uang tabungan siswa,” ujarnya.
Para orang tua siswa juga sempat menggerudug sekolah pada Senin (15/6). Saat itu, salah satu orang tua siswa, Tati, mengaku pihaknya kecewa karena sekolah selalu mengulur waktu pembagian tabungan siswa dari waktu yang telah dijanjikan.
“Tadinya kita minta pencairan sebelum lebaran, karena kita butuh. Tapi katanya nggak bisa karena didepositoin. Terus kita nunggu, katanya pencairan tanggal 11 Juni. Tapi tanggal 11 Juni nggak bisa dicairkan lagi. Katanya tanggal 13 Juni, meleset. Lalu Senin (15/6), tetapi nggak cair lagi. Terakhir janjinya hari Jumat depan (kemarin, red),” ungkap Tati.
Tati mengakui bersama puluhan orang tua lainnya terpaksa mendatangi sekolah karena tak ada kepastian. “Kita ingin kejelasan. Sebenarnya uangnya itu ada atau sudah tidak ada? Ngendapnya di mana? Harusnya sekolah tahu simpan di bank mana? Ini justru pihak sekolah tidak tahu. Dan harusnya itu rekening dipegang dua orang. Kalau yang satunya nggak bisa, kan ada satu orang lagi,” sesalnya.
Ketika para orang tua menggerudug sekolah, Radar Cirebon juga mewawancarai Kepala SDN 1 Jatiseeng, Duana. Ketika itu ia mengatakan keterlambatan pencairan tabungan siswa karena guru pemegang tabungan siswa tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Cirebon. “Tanggal 11 (11 Juni, red) memang dibagikan, tetapi berhubungan pak guru pemegang tabungan sakit, jadi otomatis tertunda. Kalau pak guru nggak sakit, ya pasti dibagikan dan lancar,” tuturnya.

0 Komentar