WNA Penasaran Pembuatan Tahu

WNA Penasaran Pembuatan Tahu
PENASARAN: WNA asal Rusia dan mahasiswa UPI penasaran dengan proses pembuatan tahu-tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah, Minggu (21/6). FOTO: ANWAR BAEHAQI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

“Desain tahu di lab ini memang dimaksudkan untuk bisa dikonsumsi langsung. Rasanya lembut, sedikit asin. Itu kreasi tahu inovasi,” ujar Agus.
Ketua Karang Taruna Mekar Jaya Cisambeng, Cece Mulyana mengatakan kegiatan kunjungan dari UPI yang melibatkan warga Rusia ini mengusung tema pengembangan potensi wisata kuliner Desa Cismbeng sebagai desa wisata Gastronomi di Kabupaten Majalengka. Sebelumnya, pemilihan tempat ini diseleksi dari tiga nama Kabupaten yakni Cikarang, Subang dan Majalengka.
“Namun, pada akhirnya Majalengka yang terpilih. Di sinilah, di Cisambeng Kecamatan Palasah berlangsung kegiatan ini. Ini pun akan menjadi even rutin tahunan sebagai tindak lanjutnya,” ujarnya.
Kepala Desa Cisambeng, H Eros Surjadiningrat mengatakan Cisambeng merupakan penghasil tahu tempe sejak seratus tahunan lalu. Sehingga wisata gastronomi ini menjadi destinasi wisata yang patut dibanggakan dan akan dikembangkan, mengingat Desa Cisambeng tidak punya wisata bernuansa alam.
“Sekaligus antisipasi ke depan, tentang sejarah, makanya harus terus diinovasi, harus ada terobosan baru. Giat pelatihan ini awal mula digagas Karang Taruna. Kami tengah merencanakan wisata gastronomi, kami kerjasama dengan Karang Taruna, UPI, Komunitas Pabrik Tahu dan Bumdes,” ujarnya.
Perwakilan dari UPI, Dr Dewi Tugarini mengucapkan terima kasih kepada semua unsur Muspika Kecamatan Palasah dan Pemdes Cisambeng, Karang Taruna, komunitas karena telah diberi kesempatan berkunjung sekaligus belajar proses pembuatan tahu dan tempe.
“Kami akan bekerjasama dengan semua yang terlibat untuk program ini. Bulan November, ada even internasional wisata gastronomi, kami akan mengangkat Desa Cisambeng ke kancah internasional. Soal wisata ini kita promosikan langsung ke tingkat dunia,” ujarnya.
Camat Palasah, Munajat Subiyantara mengatakan pihaknya menyambut baik pengembangan wisata gastronomi itu. Hal ini menjadi kesempatan untuk bersaing dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
“Di kita bukan area pegunungan, bukan wilayah pantai, jadi tentang wisata gastronomi ini, tentu sangat perlu disambut baik dan positif. Karena potensinya sudah ada sejak dulu.” ujarnya.
Acara ini berlangsung dua hari yakni Sabtu dan Minggu, 20 dan 21 Juni 2020. Acara hari Sabtu kunjungan ke pabrik-pabrik tahu dan tempe serta pembukaan acara. Hari Minggu diisi kegiatan pelatihan marketing dan pengemasan produk dan pelatihan memasak varian olahan tahu dan tempe menjadi berbagai varian seperti brownies, naget, puding, hingga keripik.  (bae)

Laman:

1 2
0 Komentar