Sementara Ketua Fraksi PKB DPRD Majalengka, dr Hamdi menambahkan saat ini PKB memiliki kader-kader yang potensial untuk dimunculkan sebagai pemimpin daerah. Kader-kader PKB juga telah terbukti dan pernah mengikuti kontestasi perpolitikan dan kiprah di masyarakat juga sudah terbukti.
“Tapi disamping itu, PKB tidak menutup kemungkinan atau tidak menutup peluang incumbent,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar H Asep Eka Mulyana menjelaskan, pertemuan tersebut adalah diskusi ringan. Menurutnya di pusat juga mulai membicarakan hal-hal yang bersifat suksesi, tapi tentu tidak dalam konteks pasangan. Apalagi diskusi juga karena ada kemungkinan mengikuti RUU yang saat ini sedang dibahas. Sehingga ada kemungkinan terjadi pilkada lokal di 2022.
Menurutnya wajar kalau sekarang sudah mulai ramai, dan Golkar mungkin lebih cair terhadap siapa saja yang akan maju di pilkada. Golkar menyadari hanya memiliki 6 kursi di DPRD dan harus bergabung dengan partai yang lain. Tapi kedepan salah satu target Golkar adalah memiliki figur pemimpin yang benar-benar bisa menguasai lini birokrasi maupun politik.
“Sampai waktunya nanti, Golkar akan tetap mengawal kebijakan pemerintah daerah agar manfaatnya dirasakan seluruh rakyat Majalengka,” pungkasnya. (iim/adv)