CIREBON – Satgas penanggulangan dan pencegahan Covid-19 di wilayah Pelabuhan Cirebon, memantau penerapan pengecekan kesehatan terhadap awak kapal. Terutama yang hendak memasuki perairan dekat dermaga, dan sandar di pelabuhan Cirebon.
Pengecekan ini, dipimpin langsung oleh Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Afif Yuhanto. Pengecekan ulang para ABK dilakukan terhadap kapal yang baru sandar. Walaupun sebelumnya, tim satgas yang bekerja sesuai fungsinya telah melakukan pengecekan terhadap kapal yang hendak berlabuh.
Bahkan, untuk kapal domestik maupun kapal asing yang telah melakukan perjalanan ke luar negeri, sebelum sandar dikarantina dan dicek kesehatan di perairan radius tertentu.
Danlanal mengatakan, prosedur pemeriksaan kesehatan di wilayah pelabuhan pada masa pandemi covid-19 sudah ditetapkan dan dilaksanakan oleh Satgas, terdiri dari Lanal Cirebon, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Cirebon, Kantor Kesehatan pelabuhan, KKP Bandung Wilker Pelabuhan Cirebon, PT Pelindo dan instansi kemaritiman lainya serta Kepolisian Pemda.
“Tadi kita lihat prosedurnya seperti apa, kebetulan saya baru bertugas di sini, dan ingin melihat prosedur pencegahanya seperti apa, agar memastikan kapal dicek sesuai prosedur bahkan doubel check,” katanya.
Afif yang juga lama bertugas di kapal perang RI, paham betul dengan kondisi kapal yang berlayar, pasti sering kontak dengan orang luar, orang asing, dan kapal lain. Sehingga penting pemeriksaan ABK, karena ketika sudah berlayar tidak ada yang menolong. Kalaupun ada, pertolongan darurat seadanya. “Jadi sebisa mungkin cek dengan ketat,” tegasnya.
Upaya lainnya, edukasi kepada masyarakat pesisir dan warga yang beraktivitas di pelabuhan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon Wismantono mengatakan, pembentukan satgas tim terpadu yang terdiri dari unsur instansi maritim, TNI/Polri, dan pemerintah dareah, sudah menjalankan tugas sesuai kapasitas dan kewenanganya masing-masing. Adapun saat ini, dilakukan pemantauan sebagai proses evaluasi dan peningkatkan kinerja.
“Kami pantau terus apakah protokol sudah dilaksanakan efektif, atau masih ada kekurangan. Untuk bahan evaluasi secara periodik,” imbuhnya. (azs)