Melihat Persiapan Taekwondoin Kota Cirebon Sambut Kejuaraan Virtual

Melihat Persiapan Taekwondoin Kota Cirebon Sambut Kejuaraan Virtual
MENJAMUR: Komunitas gowes menjamur di masa pandemi Covid-19. PSBB yang sedikit longgar ini diminfaatkan warga dan komunitas untuk bersepeda. Foto: Kholil Ibrahim/Radar Indramayu
0 Komentar

Dibandingkan dengan kebiasaan TI sebelumnya, persiapan kali ini memang tergolong minim. Demikian pula yang dirasakan Belva Calista, peraih medali emas Kejurnas Junior 2018. “Bedanya terasa sekali. Karena ada pandemi, persiapannya kurang maksimal. Ditambah latihan di rumah sih, tapi kalau di rumah kan kita enggak tahu kekurangan kita di mana, karena latihan mandiri enggak didampingi pelatih,” katanya di sela-sela latihan, kemarin.
Belva juga sudah membayangkan canggungnya suasana pertandingan yang akan dilaksanakan secara virtual itu. Menurut dia, itu kurang gereget. Kurang memacu adrenalin. Maklum, salah satu atlet putri andalan TI Kota Cirebon itu sudah terbiasa berada di tengah-tengah gelanggang. Menghadapi pandangan para juri dan tekanan suporter lawan.
Dalam kejuaraan virtual nanti, ketegangan yang sama tidak akan dirasakan remaja kelahiran Cirebon 25 Desember 2004 tersebut. Yang akan Belva hadapi bukan teriakan suporter lawan. Tapi, bidikan lensa kamera. Belum lagi potensi gangguan jaringan yang mungkin saja terjadi. Walau demikian, Belva tetap mematok target medali emas.
“Pasti beda banget sih ya. Deg-degannya pasti kurang. Kayak kurang terpacu gitu adrenalinnya. Belum lagi kalau sinyalnya lemot. Pasti kurang efektif gitu. Ya, tapi saya pribadi sih pastinya akan berusaha yang terbaik. Targetnya, tentu medali emas,” ungkap siswi SMAN 1 Kota Cirebon.
Pelatih poomsae TI Kota Cirebon Esti Dwi Wahyuni mengatakan, soal kemungkinan adanya gangguan jaringan memang belum diperhitungkan. Menurut dia, solusi untuk persoalan itu seharusnya sudah dicari oleh pihak penyelenggara. Hal-hal mengenai ketentuan penjurian yang baru memang harus dirumuskan. Disesuaikan dengan pelaksanaan pertandingan yang berlangsung di dalam jaringan.
“Sejauh ini kita memang belum dapat informasi mengenai penjelas-penjelasan teknis seperti itu. Saya harap sih panitia sudah menyiapkan formula baru sebagai solusinya. Sebab dalam kejuaraan virtual, kegagalan jaringan kan bisa merugikan atlet yang bertanding,” ucapnya. (*)

0 Komentar