“Ruang itu (rapat konsultasi) digunakan pimpinan untuk menyerap pikiran, aspirasi dari pimpinan fraksi untuk menjadi bahan dalam rapat berikutnya, apa itu rapat Banmus, Banggar atau Rapim. Ini rapat konsultasi menjadi referensi untuk rapat berikutnya,” ujarnya.
Rapat konsultasi, lanjut Ujang, bukan rapat pengambilan keputusan, namun rapat untuk mendengar aspirasi dan masukan dari pimpinan fraksi-fraksi. Jika rapat konsultasi kaitannya dengan anggaran, maka rapat berikutnya dilakukan melalui Badan Anggaran (Banggar). Begitu pun jika kaitannya dengan kegiatan rapat DPRD, maka berikutnya akan disampaikan dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus).
“Pengambilan keputusan untuk kegiatan DPRD itu domainnya Banmus, terkait dengan anggaran domainnya Banggar. Jadi, rapat konsultasi itu ya mendengar saja,” ujarnya lagi.
Kenapa rapat kemarin hanya diikuti 3 pimpinan saja, Ujang mengungkapkan, sebenarnya mereka hanya ingin berdiskusi karena tidak ikut dalam rapat konsultasi. Sebagai pimpinan, ketiganya juga belum mengetahui apakah nantinya akan ada rapat pimpinan atau rapat Banmus.
“Pastinya kita bertiga menyamakan persepsi, karena salah satu yang harus kita dukung dan terus kita gelorakan adalah bagaimana membuat kondusivitas lembaga. Lembaga ini enak kalau sudah satu persepsi satu pemahaman, kami bersama menyamakan itu. Ya kalau bertemu kita bertiga dianggap sebagai bentuk soliditas kami untuk lembaga kondusif, ya alhamdulillah,” ungkap Ketua DPC PKB Kuningan itu.
Menurut Ujang, mereka bertiga selalu berdiskusi agar kesepahaman mereka tidak harus bertentangan di forum publik. Ia pun mengaku hubungan ketiganya dengan Ketua DPRD Nuzul Rachdy berjalan baik-baik saja. “Dengan pak ketua sebenarnya biasa saja, hanya sampai hari ini belum ada komunikasi,” sebutnya.
Ditanya apakah rapat bertiga itu untuk memboikot rapat konsultasi yang dipimpin Ketua DPRD Nuzul Rachdy Senin lalu, Ujang buru-buru membantahnya. Dari pemahaman berdasarkan rapat 3 pimpinan itu, menurut Ujang, sebelum ketua DPRD melaksanakan rapat konsultasi bersama pimpinan fraksi, seharusnya dilakukan terlebih dahulu rapat pimpinan untuk menyamakan persepsi.
“Alangkah eloknya, alangkah cantiknya, alangkah sinergisnya kalau sebelum rapat konsultasi itu dilakukan dulu rapat pimpinan. Biasanya begitu, tapi kemarin tumben tidak. Samakan dulu persepsi kita. Rapim itu penyamaan persepsi di tingkat pimpinan. Kalau sudah rapim, sudah satu pemahaman, kemudian menghimpun pemahaman dari fraksi-fraksi, kemudian diputus dalam Banmus, kan enak. Ini obrolan kita bertiga dalam rangka silaturahim, kemudian diskusi kesepahaman,” ungkapnya.