Meski rapat konsultasi bukan forum pengambilan keputusan, tapi menurutnya alangkah lebih indahnya hal-hal yang ingin dibahas itu disepahamkan dahulu di tingkat pimpinan. Dalam kesempatan itu, Ujang membantah terkait munculnya dugaan ada disharmonisasi antara 3 pimpinan dewan dengan ketua.
Ditanya apakah ada perbedaan situasi DPRD saat ini dengan periode kepemimpinan dewan sebelumnya, Ujang kembali menjawab biasa-biasa saja, karena soal dinamika itu selalu ada di DPRD. Menurutnya, gedung DPRD itu adalah lembaga politik yang di dalamnya ada partai-partai politik, ada fraksi-fraksi.
“Pastinya dinamika ada. Jadi, sudah tidak aneh kalau ada dinamika di gedung dewan. Hanya kalau bisa dinamika itu tidak terlalu tajam, karena jujur saja kita juga malu sebenarnya,” ujarnya.
Apakah ada kaitannya dengan dinamika saat ini, yakni berawal dari adanya perselisihan sopir dumptruck dengan pengusaha pasir terkait kenaikan harga pasir, menurutnya hal itu sama sekali tidak berkaitan. Tiga pimpinan dewan ini, kata dia, tidak mempersoalkan ketua dewan yang memfasilitasi terkait adanya perbedaan pendapat antara sopir dumptruck dengan pengusaha pasir.
“Kalau ada yang mengadukan ya gak apa-apa, harus diproses oleh BK sesuai aturan yang ada. Termasuk anggota PKB. Esensinya tidak ada persoalan di antara pimpinan di DPRD. Kalau besok ada undangan dari Pak Ketua, saya hadir kok,” pungkas Ujang diiyakan Wakil Ketua DPRD dari Gerindra H Dede Ismail. (muh)