40 Persen TKSK Berkinerja Buruk

40 Persen TKSK Berkinerja Buruk
0 Komentar

“Ada yang lapor ke kami. Dari awal datang kartu ATM, tidak pernah dapat. Ditariklah ATM-nya sama pihak bank. Tapi tidak mendapatkan lagi. Padahal, masih terdata sebagai penerima. Dan saat dicek, transaksi setiap bulannya ada. Ini kenapa?” ungkapnya.
Mestinya, kalau memang seperti itu, tidak sampai berlarut-larut. Segera diproses. Kenapa ini malah sampai tahunan. Tidak terselesaikan. “Kalau memang tidak mampu, ya sudah, mundur saja. Kita bisa merekomendasikan untuk ganti dengan bank lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Pansus IV DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan SE mengatakan, semua yang terlibat dalam pendataan penerima bantuan harus teliti. Sebab, tidak sedikit warga yang mampu justru menerima bantuan. Sementara yang benar-benar membutuhkan bantuan terlewat.
Namun, ia menyayangkan bahwa ternyata para TKSK di bawah, banyak yang tidak profesional dalam bekerja sesuai tupoksinya. Ia menduga, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) banyak yang bermain dalam proses penyaluran bantuan dari agen sampai ke e-warong. Oleh karena itu, dia mendesak agar TKSK yang tidak profesional segera diganti.
“Mereka digaji kok. Tapi ini yang saya lihat mereka malah sibuk ngurusin penyalur agen dan e-warong. Bahkan benar adanya, ada beberapa data yang saya pegang bahwa TKSK ikut terlibat dalam penyaluran BPNT. Ini kan sangat disayangkan,” jelas Yoga sembari memberikan waktu enam bulan kepada Dinsos untuk pembenahan data.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Drs H Dadang Suhendra MSi mengakui, banyak data penerima bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran. Selain itu, ditemukan juga sejumlah penerima bantuan sosial (bansos) dobel. Hal tersebut diketahui dari proses evaluasi dan monitoring pendistribusian bantuan sosial di beberapa daerah di Kabupaten Cirebon.
“Iya memang banyak ditemukan di lapangan warga yang seharusnya tidak mendapatkan bansos, justru masuk ke dalam data penerima bansos,” jelas Dadang.
Dadang pun berjanji akan terus melakukan perbaikan dan pemutakhiran data. Sehingga, di tahap berikutnya diharapkan peristiwa serupa tidak terulang lagi. (sam)

Laman:

1 2
0 Komentar