CIREBON – Wabah virus Corona belum berakhir. Tapi, semangat para atlet tidak surut. Setelah tiga bulan lebih menjalani program latihan mandiri di rumah, atlet atletik Kota Cirebon kembali melakoni rutinitas latihan di Kompleks Bima Madya.
Bukan tidak takut Covid-19. Menurut pelatih atletik Kota Cirebon, Tunda Dodo, disiplin latihan bagus untuk menjaga daya tahan tubuh para atlet. “Kami juga berusaha untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Di samping itu, para atlet terbiasa dengan aktivitas fisik yang tinggi. Kalau tidak latihan malah bisa ngedrop,” katanya kemarin.
Tak tanggung-tanggung, intensitas latihannya pun cukup tinggi. Menu latihan dijalani para atlet pagi dan sore hari. Dan itu hampir dilakukan setiap hari. Sesi latihan pagi lebih berat. Yang digeber program-program teknik. Sesuai dengan spesialisasi masing-masing nomor atlet. Baik lari, lompat atau lempar. Sorenya para atlet jalani conditioning.
Namun demikian, Tunda Dodo dan anak asuhnya menyepakati perubahan jam latihan. Sesi pagi dimulai pukul 05.30 dan berakhir pukul 07.00. “Kita mulai lebih pagi untuk menghindari, barangkali terjadi kerumunan yang terlampau ramai,” ujarnya.
“Selama latihan, kami juga meminimalisasi interaksi fisik. Antara atlet dengan atlet atau atlet dengan pelatih. Ya, bagi kami latihan itu penting. Namun demikian, bukan berarti kami melalaikan anjuran pemerintah di masa pandemi virus Corona,” imbuh Dodo.
Ada puluhan atlet yang berlatih. Didominasi sektor pelajar. Mereka adalah para atlet proyeksi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat. Pesta olahraga dua tahunan itu urung digelar tahun ini. Dijadwalkan ulang pada 2021 akibat pandemi Covid-19.
Menurut Dodo, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Cirebon juga tidak menutup mata. PASI menggelontorkan dana untuk pengadaan vitamin dan masker. “Ada bantuan dari PASI. Disalurkan kepada para atlet, pelatih dan juga pengurus organisasi,” pungkasnya. (ttr)