Yang namanya penyelidikan dan penyidikan itu, lanjut Sekretaris DPC PDIP ini, tidak bisa berdasarkan kira-kira. Justru ia menyarankan untuk mempermudah kerja BK, sebutkan saja nama terlapor agar tidak sumir.
“Sepanjang dia tidak menyebutkan nama, ya saya fine-fine saja. Saya tidak akan melaporkan untuk yang belum menyebutkan nama. Justru saya ke Radarnya, kenapa laporan ini masih bersifat sumir sudah buru-buru membuat berita?” ujarnya lagi.
Jadi, kata Zul, kalau mau membuat laporan kemana saja, apakah ke polisi atau ke BK, itu harus jelas siapa yang dilaporkan dan siapa yang terlapor. Apalagi menurutnya, berdasarkan keterangan Sekretariat DPRD, pelapor hanya menyampaikan surat dan isi fotokopi, sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan.
“Dari sekretariat katanya (pelapor) cuma menyampaikan ini saja. Ini apa? Dokumen ini mau diapakan? BK itu tidak bisa melaksanakan kegiatan atau penyelidikan kalau tidak ada laporan. Apakah ini bisa disebut laporan? Enggak! Orang nemu fotokopian di jalan juga bisa, apalagi fotokopinya gak jelas begini,” ucapnya.
Ia pun mempertanyakan lampiran fotokopi berupa screenshoot percakapan WA, yang juga tidak jelas keterangannya. Sementara dalam fotokopi itu, menurutnya adalah hasil pembicaraan seseorang dengan orang lain yang membicarakan dirinya.
“Ieu teh instruksi saha kedah ngadamel serat teh? (ini instruksi siapa harus membuat surat?, red). Ini pembicaraan siapa? Jadi, yang namanya laporan itu jangan berdasarkan asumsi,” harapnya.
Ditanya apa yang sebenarnya terjadi di gedung DPRD hingga menimbulkan kegaduhan, Zul menjelaskan yang saat ini mencuat ke publik dan sudah menjadi isu adalah persoalan sembako untuk sopir dumptruck, mengingat untuk masalah kenaikan harga pasir sudah selesai. Terkait sembako menurutnya ada asbabunnuzul (ada penyebab), yakni pada saat dirinya menerima aspirasi dari sopir dumptruck, ada curhat dari perwakilan sopir.
“Waktu saya menerima aspirasi dari sopir dumptruck, itu ada curhatan dari satu sopir. Katanya pak, kalau sopir angkot, ojol itu suka mendapatkan sembako, kenapa sopir dumptruck belum pernah. Atas dasar itulah saya terketuk untuk mengakomodir. Bukan anggaran DPRD, bukan anggaran saya, tapi saya memfasilitasi program sembako yang diluncurkan oleh pemda,” jelasnya.