PENDUKUNG bakal calon bupati dan wakil bupati perseorangan Toto Sucartono dan Deis Handika (Toska) protes keras kepada Komis Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu untuk keempat kalinya.
Aksi protes berujung ricuh. Sehingga ada tiga orang dari pendukung calon perseorangan diamankan di Mapolres Indramayu, Rabu (24/6).
“Sudah keempat kalinya kami kecewa dengan kinerja KPU Indramayu. Pertama, saat server down. Kedua, adanya kebocoran data. Ketiga, hilangnya 5.497 data dukungan. Sekarang keeempat pembatalan secara sepihak tahapan verifikasi faktual yang seharusnya hari ini, 24 Juni. Padahal kawan-kawan Liaison Officer (LO) di kecamatan dan desa sudah bersiap meluangkan waktunya. Tapi, KPU Indramayu membatalkan via WA pukul 09.00 WIB,” tutur Rakhmat Haryanto selaku LO tingkat Kabupaten Indramayu melalui sambungan telepon seluler, kemarin.
Ditegaskan Rakhmat, jawaban KPU Indramayu terkait pembatalan verifikasi faktual tidak bisa diterima secara rasional.
“Mereka beralasan jajaran Komisioner KPU, PPK, dan PPS belum diadakan rapid test Covid-19. Mereka bilang hanya mematuhi mandat dari KPU RI. Padahal seharusnya tahapan pilkada yang sudah ada, sedari awal sudah menjadwalkan rapid test Covid-19 tersebut. Tidak seharusnya mengambil waktu di tengah-tengah begitu saja. Apalagi pada saat tahapan verifikasi faktual akan berlangsung. Karena ini menyangkut kepentingan dan hak kami,” bebernya.
Saat ini, dirinya sedang mendampingi 3 orang simpatisan Toto-Deis yang masih diamankan di Reskrim Mapolres Indramayu, pasca kericuhan aksi demo sore kemarin.
Rakhmat berharap, pihak keamanan Polres Indramayu bisa memaklumi kejadian tersebut. “Itu semua semata-mata karena ada rangkaian sebab dari KPU Indramayu yang belum bekerja secara maksimal serta profesional,” tukasnya. (jml/mgg)