Tombol Lift Diganti Pedal Kaki, Pengunjung Pakai Name Tag

Tombol Lift Diganti Pedal Kaki, Pengunjung Pakai Name Tag
DOK/FIN TUNTUTAN TETAP: Tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tetap dituntut satu tahun penjara dalam replik jaksa, kemarin.
0 Komentar

Menghadapi situasi new normal di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kita dituntut lebih kreatif dan inovatif untuk mencegah penularan virus. Salah satunya seperti yang dilakukan salah satu supermarket, Yogya Grand Cirebon.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
BERBAGAI protokol kesehatan mesti diterapkan pengelola pusat perbelanjaan. Tak cukup sampai di situ, ada juga upaya lain yang dilakukan. Tujuannya, mencegah terjadinya transmisi virus khususnya covid-19.
Yogya Grand Cirebon misalnya. Hingga kini telah menerapkan sistem masuk melalui satu pintu. Saat hendak masuk pengunjung diimbau untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan masker.
Kemudian usai mencuci tangan, dilakukan pengukuran suhu tubuh. Pengunjung yang suhu badannya tak melebihi 37,5 celcius diperbolehkan masuk. Disediakan name tag dengan jumlah tertentu untuk pengunjung yang bisa masuk. “Kami menyediakan 600 name tag untuk pengunjung, saat name tag ini habis artinya pengunjung tak boleh masuk karena kapasitas kami batasi,” kata Marketing Yogya Grand Cirebon, Rey Aditya.
Pembatasan jumlah pengunjung ini menjadi bagian dari protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Jumlah ini telah dikurangi dari jumlah kunjungan harian biasanya. Di hari normal pengunjung biasanya mencapai 2 hingga 3 kali lipatnya. “Karena kebijakan pemerintah ini kami batasi jadi 600 dengan estimasi terbagi di 3 lantai area,” terangnya.
Usai mendapatkan name tag dan bisa menjelajah Yogya Grand Cirebon. Ada hal unik lain yang turut diterapkan. Untuk menggunakan lift, pengunjung kini tak perlu menekan tombol yang ada di lift. Pasalnya kini tombol di lift sudah dimodifikasi menggunakan pedal kaki. Sehingga pengunjung hanya perlu menginjak pedal tersebut. “Tombol lift rawan jadi sarang kuman, bakteri, dan virus yang kerap digunakan oleh banyak orang, sehingga kami ubah menjadi pedal kaki,” ujar Rey.
Di dalam lift juga dibatasi hanya untuk lima orang. Di dalamnya telah diberi stiker pijakan kakiuntuk setiap orang berdiri sehingga tidak boleh melebihi batas tersebut. Sama halnya dengan eskalator, tangga berjalan di sini juga diberikan regulasi khusus. Yakni sudah diterapkan social distancing dengan tanda imbauan minimal 3 pijakan.

0 Komentar