SUMBER – Jumlah Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cirebon, sangat banyak. Sayangnya, sampai saat ini, upah yang diterima para anggotanya masih jauh dari layak.
Kondisi tersebut, akhirnya membuat tugas anggota Satuan Linmas yang ada di Kabupaten Cirebon, sangat jauh dari sejahtera. Jangankan untuk gaya hidup, buat menutup kebutuhan sehari-hari saja, masih jauh dari cukup.
Kondisi itu, disampaikan Sisyanto, Kabid Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Kabupaten Cirebon saat ditemui Radar di ruangannya, kemarin. Menurutnya, rata-rata jumlah Linmas di tiap desa berkisar antara 10 sampai 12 orang. Tergantung luas wilayah dan jumlah penduduk, serta tingkat kerawanan dan keramaiannya.
Jika dikalikan dengan jumlah desa dan kelurahan yang ada, yakni sebanyak 412 desa dan 12 kelurahan, maka jumlah anggota Linmas yang ada paling sedikit berjumlah sekitar 4.240 orang.
“Yang saya tahu, upah atau honor linmas per desa itu sekitar 5 juta pertahun. Angka itu dibagi anggota Linmas di desa itu. Jika ada 10 anggota, tinggal dibagi 10 saja. Jadi, paling banyak 1 anggota Linmas memeproleh honor 500 ribu. Ini tentu jauh dari sejahtera,” ujarnya.
Menurutnya, tugas anggota Satuan Linmas saat ini cukup berat dan banyak. Karena bersentuhan langsung dengan masyarakat di pelosok pedesaan. Anggota Linmas harus siap menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat dalam hal penanganan kebencanaan, pemadam kebakaran dan menjadi satgas Covid-19.
“Linmas itu serba bias. Keterampilannya banyak. Untuk upgrading skill-nya biasanya kita ada pelatihan. Cuma karena saat ini terbentur penanganan Covid-19, terpaksa kita tidak bisa lakukan pelatihan. Karena anggaranya terkoreksi, dialihkan untuk penanganan Covid-19,” ungkapnya. (dri)ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
SANJUNG LINMAS: Kabid Linmas Satpol PP Kabupaten Cirebon menyebut, honor yang diterima Linmas di desa-desa, masih jauh dari layak. Meskipun demikian, Linmas tetap menjadi garda terdepan dalam hal penanganan persoalan yang timbul di masyarakat.