LIMA orang staf yang terdiri dari 2 ASN dan 3 tenaga kontrak atau honorer serta 1 pejabat struktural (kepala bidang) menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Cirebon. Mereka diamankan oleh Tim Saber Pungli Jawa Barat, Rabu (24/6). Sepanjang siang kemarin, ke-6 orang tersebut masih dimintai keterangan di Mapolresta Cirebon di Sumber.
Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Cirebon M Syafrudin mengakui Tim Saber Pungli Polda Jawa Barat datang ke kantornya Rabu siang (24/6). Syafrudin mengatakan kedatangan para petugas tersebut untuk mengonfirmasi beberapa hal. Di antaranya mengenai proses pencetakan E-KTP. “Kami sudah menjelaskan jika di Disdukcapil untuk pencetakan diawali dengan sistem daftar online,” ujar Syafruddin yang ditemui wartawan usai menemui Bupati Cirebon Imron MAg, kemarin.
Dikatakan, saat ini ada kondisi yang berbeda di tengah kondisi pada umumnya. Di mana ada perlakuan khusus dalam proses pencetakan E-KTP yang menyesuaikan dengan protokol Covid-19. “Kalau biasanya itu langsung berhadapan saat pencetakan, sekarang tidak begitu. Ada protokol kesehatan tidak boleh berkerumun dan harus menjaga jarak. Sehingga produk-produk hasil pencetakan dikumpulkan terlebih dahulu dalam lima hari kerja dan akan dikirimkan ke kecamatan-kecamatan setiap hari Rabu,” katanya.
Para pemohon yang sudah memiliki tanda bukti daftar, kata Syafrudin, bisa langsung mengambil E-KTP tersebut di kecamatan sesuai dengan domisili masing-masing. “Nanti bisa diambil langsung ke kecamatan-kecamatan sesuai dengan domisilinya dengan menunjukkan bukti daftar online,” jelasnya.
Terkait 5 orang staf dan 1 pejabat struktural dari bidang pendaftaran penduduk (dafduk) yang masih diperiksa di Polresta Cirebon, Syafrudin menyebut hal itu karena masih ada keterangan dan penjelasan yang harus ditambahkan terkait pertanyaan-pertanyaan dari tim Saber Pungli Jabar. “Tim Saber Pungli kemarin datang baik-baik, tidak mengenakan seragam. Mereka menanyakan beberapa hal terkait pencetakan KTP elektornik,” bebernya.
Disdukcapil Kabupaten Cirebon, sambung Syafrudin, selalu bekerja dengan norma-norma yang ada dalam SOP yang sudah diputuskan. Namun demikian, terkait anak buahnya yang saat ini masih dimintai keterangan oleh polisi, Syafrudin menyebut apa yang terjadi akan menjadi bagian dari upaya pembinaan yang akan dilakukan terus menerus ke arah yang lebih baik. “Kemarin itu setahu saya permintaan klarifikasi. Tapi jelasnya mungkin bisa ditanyakan ke kepolisian atau tim saber pungli,” paparnya.