Panitia PPDB Smanja, Suharto SPd membenarkan, pendaftaran via online untuk jalur zonasi masih membingungkan para ortu maupun CPD terutama yang awam dan gagap teknologi (gaptek).
Selain karena masih awam teknologi, banyak pula ortu yang mengeluhkan sekolah asal anak-anaknya yang tidak mengakomodir pendaftaran secara kolektif pada PPDB tahap kedua ini. Sehingga mereka memilih mendaftarkan anaknya secara mandiri.
“PPDB online saat pandemi Covid-19 ini tujuannya meminimalisir interaksi langsung. Kalau ada ortu yang datang untuk konsultasi tetap dilayani dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Tapi proses pendaftaran tetap wajib melalui sistem online. Sejak tahap pertama juga sama,” terangnya.
Pihaknya bersyukur, di hari pertama PPDB tahap dua jumlah pendaftar membeludak hingga mencapai 71 CPD. Smanja sendiri menyediakan sebanyak 216 kuota untuk 12 rombongan belajar. (kho)