CIREBON- Kasus terbaru positif Covid-19 di Kota Cirebon diindikasikan mengalami penularan di fasilitas kesehatan (faskes). Karena itu, Dinas Kesehatan Kota Cirebon pun menyarankan para karyawan di fasilitas medis yang pernah disinggahi pasien positif tersebut melakukan swab test.
Kepala Dinkes Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan berdasarkan penelusuran dari pasien ke-14 tersebut, selama 14 hari ke belakang pasien itu belum pernah melakukan perjalanan ke luar kota ataupun pernah kontak erat dengan orang lain yang terkonfirmasi positif. Pasien tersebut hanya pernah berobat THT (telinga, hidung, tenggorokan) ke dua faskes yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Edy menduga pasien wanita berusia sekitar 20 tahun itu terpapar saat di faskes. “Terhadap fasilitas medis tersebut, disarankan seluruh karyawanya ditesting semua. Memang sudah ada sebagian karyawan di sana yang ditesting. Tapi sebaiknya semua ditesting mandiri. Kalau tidak mampu, bisa ikut swab test masal yang kita gelar di Pusdiklat BKKBN,” ujar Edy kepada wartawan kemarin.
Hal ini penting, lanjut Edy, karena pasien positif ke-14 di Kota Cirebon itu tidak menunjukkan gejala klinis saat terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga dikategorikan orang tanpa gejala (OTG). Sejauh ini tim dari puskesmas sudah menyarankan dan membujuknya agar bersedia isolasi di rumah sakit.
Edy melanjutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan swab test masal terhadap lingkungan kediaman pasien positif itu. Yakni pada salah satu RW di Kelurahan Kejaksan. Minimalnya, kata Edy, dalam radius dua RW terdekat bisa mengambil sampel warga yang pernah berinteraksi atau kontak erat selama 14 hari terakhir.
Seperti diketahui, pasien positif ke-14 di Kota Cirebon ini berasal dari kalangan tindak lanjut reaktif rapid test. Pasien ini pernah mengantar neneknya berobat ke salah satu RS swasta di Cirebon. Aturan di rumah sakit tersebut mengharuskan pengantar atau penunggu pasien harus rapid test. “Nah, dia menjalani rapid test, hasilnya reaktif. Dia lalu menjalani swab test di Gedung Diklat BKKN. Dan saya baru dapat informasi hasilnya positif,” terang Edy.