Dalam salah satu keterangan pun menegaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan pada seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam kepemimpinan. Nabi Muhammad SAW lah contoh pemimpin negara yang ideal. Bahkan Ialah sosok paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan umat manusia.
Artinya Nabi SAW memiliki kecerdasan siyasah, atau kecerdasan politik yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan anggota masyarakatnya dalam mengelola kekuasaan. Sehingga dapat mencapai tujuan utama, yaitu membangun masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai llahi.
“Oleh karena itu saya berharap, para kiai jangan ragu aktif di dalam politik tapi tidak meninggalkan tugas pokok utama sebagai pengasuh pondok pesantren, atau bisa saja ada yang mewakili dari pesantren yang jadi bupati atau walikota, gubernur atau wakil, anggota dewan, ketua partai, dan lain- lain. Harapan kami seperti itu adanya,” pungkasnya. (muh)