Lampu itu menjadi pengganti cahaya matahari di malam hari. “Ini masih terus belajar kok, baru panen pertama. Sekarang lagi proses tanam,” kata BG.
Sebelum menjadi anggota dewan, BG dikenal sebagai pengusaha sukses. Dia kerap mengerjakan proyek seismik. Pekerjaan ini, memang tidak ditinggalkan. Usahanya masih terus berjalan. Namun, dengan pandemi covid-19, pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja dalam jumlah besar banyak ditunda.
Bahkan rapat-rapat dengan kliennya di Jakarta, lebih sering secara virtual. “Kerjaan saya lebih banyak di rumah. Kalau nggak penting-penting banget ya nggak keluar rumah. Apalagi covid-19 ini mesti hati-hati betul,” tuturnya.
BG termasuk yang khawatir dengan penularan covid-19, termasuk di Kota Cirebon. Meski penambahannya berkisar satu atau dua kasus saja, namun tetap saja ada potensi terpapar.
Belum lagi di kediamannya ada bayi yang berusia 2 bulan. Kerentanan ini yang membuatnya berusaha sebisa mungkin bertahan di rumah, beraktivitas dari rumah dan bertani. (*)