Ajakan tersebut disampaikan Ono pada acara sosialisasi empat pilar kebangsaan yang digelar di Sekretariat Rumah Aspirasi Ono Surono (RAOS) Desa Sindangkerta Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu, Minggu (28/6).
“Jika masyarakat memahami dan mengamalkan Pancasila akan tercipta persatuan dan rasa persaudaraan, serta menjunjung tinggi toleransi sesama anak bangsa,” ujar Ketua DPD PDIP Jawa Barat tersebut.
Dikatakan Ono, Indonesia kini tengah mengalami degradasi dalam menjaga persatuan dan kesatuan, bahkan nilai nilai persaudaraan. Padahal, Indonesia sebelumnya telah dikenal oleh dunia, rakyatnya sangat menjunjung tinggi perbedaan dan kerukunan serta toleransi.
Ditegaskan Ono, tidak ada kader PDI Perjuangan menyerang penganut agama dalam menjalankan ibadahnya. Sehingga, hal itu menjadi salah satu prinsip yang dilakukan PDI Perjuangan, bagaimana agar kader PDI Perjuangan sudah mengamalkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjaga persatuan Indonesia, dan NKRI dalam implementasi Pancasila sebagai ideologi yang membumi dan bekerja.
Ono juga menambahkan, kader PDI Perjuangan dari beragam latar belakang, baik dari kalangan tokoh-tokoh agama, ulama, kiai, ustad, dan nasionalis. Dengan demikian, kata Ono, hal ini tidak menjadikan PDI Perjuangan partai yang anti agama atau anti Pancasila. “Kami tegaskan, bahwa PDI Perjuangan adalah Pancasila sejati,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi mengatakan, PDI Perjuangan merupakan partai yang merangkul semua golongan. “Jadi tidak benar jika PDIP adalah partai yang anti Pancasila dan anti agama,” katanya.
Bahkan, kata Edi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono, beberapa waktu lalu membela pesantren terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat dalam penanggulangan Covid-19. “Jelas, PDI Perjuangan juga peduli terhadap pesantren dan para ulama, yakni dalam hal keagamaan,” pungkasnya. (oet)