“Karena saat itu blangko sering kosong, saya sering diminta bantuan untuk komunikasi di pusat perihal ketersediaan blangko E-KTP. Saya dari Pusat (Jakarta) pulang ke Cirebon, pernah membawa ribuan blangko e-KTP titipan dari Kemendagri, untuk diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon. Eh tahu-tahunya blangko dijual oleh oknum pejabat. Saya sangat prihatin dan kecewa,” sesal H Satori, kemarin.
Dalam hal ini, Satori meminta agar pelayanan administrasi kependudukan terus berjalan. Pegawai Disdukcapil dan instansi lainnya tetap berkewajiban melayani masyarakat seperti biasanya. “Jangan buat masyarakat resah dan kebingungan. Pelayanan harus optimal, berjalan normal seperti biasanya. Tingkatkan lagi pelayanannnya. Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi. Ini memalukan, sangat prihatin karena sudah kedua kalinya,” tegas Satori.
Pihaknya juga berpesan agar masyarakat tidak memberi tips atau uang sepeser pun. Sebab pelayanan publik kepada masyarakat, salah satunya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak ada pembayaran sepersen pun alias gratis. (sam/via)
Perketat Pelayanan Disdukcapil

