CIREBON – Tinggal dua kelurahan di Kota Cirebon yang menjadi lokasi penyebaran corona virus disease (covid-19). Dalam dua pekan terakhir terdapat terdapat kasus terkonfirmasi positif di tiga kelurahan yakni, Sunyaragi, Kesenden dan Kejaksan.
Saat ini, terdapat 19 kelurahan yang sudah tidak ada penyebaran pasien positif covid-19. Kelurahan yang dimaksud adalah, Kebon Baru, Sukapura, Kesambi, Karya Mulya, Drajat, Pekiringan, Pekalipan, Pulasaren, Pekalangan, Lemahwungkuk, Kasepuhan, Harjamukti, Kalijaga, Argasunya, Kecapi dan Larangan, Pegambiran, Kelurahan Panjunan dan Jagasatru.
Di lain pihak, Pemerintah Kota Cirebon telah memutuskan untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan mengakhiri pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, regulasi ini perlu peran serta masyarakat untuk menjalankannya.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menegaskan, pada masa AKB penerapan protokol kesehatan bukan berarti dikendurkan. Sebaliknya, masyarakat perlu lebih ketat dalam penerapannya. Sebab, kuncinya keberhasilan AKB adalah disiplin dalam pencegahan.
“Wong Cirebon yang bepergian ke luar wajib selama di luar kota menjalankan protokol kesehatan, sehingga pulang tidak membawa virus,” kata Azis, kepada Radar Cirebon, Senin (29/6).
Disampaikan dia, selain AKB pemerintah kota juga menerapkan karantina lokal. Tetapi terbatas di lingkungan-lingkungan yang masih ada pasien positif. Dengan demikian, kegiatan ekonomi tetap berjalan tapi bahaya covid-19 bisa tetap ditekan.
Terkait dengan lonjakan jumlah pasien covid-19 yang hingga saat ini telah mencapai 16 orang, disampaikan walikota seluruhnya akibat adanya imported case. Pasien yang positif tersebut sebelumnya penah melakukan perjalanan ke luar kota, atau ke daerah episentrum.
“Memang betul ada penambahan, tapi perlu diingat bukan berasal dari penularan lokal. Itu mereka yang bepergian keluar kota dan pulang membawa virus,” katanya.
Seperti diketahui, penerapan protokol kesehatan di era AKB menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Banyak masyarakat yang beraktivitas di pusat keramaian tidak menggunakan masker dan mengabaikan jaga jarak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes memaparkan, kontak tracing, identifikasi dan pelacakan kasus covid-19 akan menjadi fokus utama. Selama masa AKB, test swab dan rapid test bakal dilakukan untuk skrining.