“Jadi kalau ada isu-isu formalitas itu, isu miring itu. Tidak ada itu formalitas, calon terpilih sudah ada. Silakan tanya pak bupati, pak sekda kalau memang itu sudah dikemas sedemikian rupa dalam seleksi ini. Tidak ada itu, tidak ada,” kilah Raji.
Yang terpenting baginya dalam mengemban amanah ini, adalah keterbukaan. Kemudian bagaimana membangun profesionalisme dalam rangka kemajemukan. Semisal dalam penyusunan masalah dan visi misi para calon, Ia akan pergunakan tim ahli dari Universitas Kuningan (Uniku). Jadi bukan oleh tim seleksi. Tim seleksi hanya mengumpulkan administrasi, lalu menghantarkan seluruh tahapan seleksi hingga tuntas. “Tim ahli insyaa Allah dari Uniku. Kita ingin transparan, saya jamin transparan,” janji Raji.
Ia tidak ingin akibat tidak transfaran, timbul malapetaka bagi dirinya sendiri. Terlebih Ia sebentar lagi hendak memasuki masa pensiun. “Sebentar lagi pensiun saya, gak mau neko-neko lah,” celetuk dia, sambil tertawa (ags/tat)