Emosi Antonio Conte

Emosi Antonio Conte
Alexis Sanchez mencetak gol ke gawang Brescia lewat tendangan penalti, Kamis dini hari WIB (3/7). --FOTO: LUCA BRUNO/AP PHOTO
0 Komentar

6 Inter Milan vs Brescia 0
MILAN – Inter Milan berpesta setengah lusin gol ke gawang Brescia pada giornata ke-29 Serie A kemarin dini hari WIB. Ini jawaban untuk para pengkritik Nerazzurri, julukan Inter.
Nerazzurri membabat tamunya di Giuseppe Meazza dengan penampilan dominan. Sepanjang 90 menit pertandingan, anak asuh Antonio Conte melepaskan 21 tembakan ke gawang tamunya. Dari jumlah itu, enam menjadi gol.
Ashley Young membuka skor saat laga baru berjalan 5 menit. Alexis Sanchez kemudian menggandakan keunggulan lewat titik putih pada menit ke-20. Sebelum turun minum, Danilo D’Ambrosio membawa Inter memimpin 3-0.
Inter menambah tiga gol lagi di paruh kedua. Roberto Gagliardini mencetak gol keempat Inter di menit ke-52. Setelah itu Christian Eriksen menambah keunggulan di menit ke-83 sebelum Antonio Candreva menutup pesta gol Si Ular Besar di menit ke-88.
Kemenangan ini mengamankan posisi Inter di peringkat ketiga dengan 64 poin. Dengan keunggulan 16 poin di atas AS Roma yang ada di peringkat kelima, posisi Inter untuk sementara cukup aman di zona Liga Champions.
Selain itu, ini menjadi respons Inter untuk kritik yang mereka terima sejak gagal di Coppa Italia. Dan, Antonio Conte memanfaatkan kemenangan besar ini untuk menyerang balik media dan kritikus timnya tersebut.
“Kami melakukannya dengan baik untuk menang. Tapi saya juga menyukai sikap tim yang tidak pernah berhenti menyerang. Kaki kami selalu berada di pedal gas,” kata Conte kepada DAZN dikutip dari Football Italia.
“Kami mencetak enam gol dan tidak kebobolan. Sehingga harus menjadi alasan untuk puas. Selalu ada yang positif menonton Inter, tetapi beberapa hanya ingin melihat gelasnya setengah kosong dan tidak setengah penuh. Mereka ingin membuat masalah, tapi saya tidak keberatan. Serang saya dan bukan klub atau para pemain ini,” tegasnya.
Mantan pelatih Chelsea dan Juventus itu menjelaskan, ini buah kerja keras timnya dan Inter bermain seperti yang mereka latihkan. Hanya saja, menurutnya, memang tidak selamanya mereka bisa meraih hasil bagus.
“Kami bekerja keras. Kami memanfaatkan waktu karantina untuk mencoba sesuatu yang berbeda pada level taktis. Saya menyukai tim baru-baru ini karena saya melihat ide dan situasi yang telah kami praktikkan. Hasilnya tidak selalu cocok dengan kinerja, tetapi itu tidak berarti semuanya negatif,” jelasnya.

0 Komentar